MONTEVIDEO, KOMPAS.com - Sekitar 400 anjing laut dan singa laut ditemukan mati di pantai Uruguay dalam beberapa pekan terakhir.
Pihak berwenang Uruguay menyalahkan kematian mamalia laut tersebut pada flu burung.
Beberapa kementerian di Uruguay langsung memantau situasi setelah kasus pertama flu burung H5 terdeteksi pada seekor singa laut di sebuah pantai di Montevideo, tempat bermuaranya River Plate ke Atlantik.
Baca juga: WHO Prihatin dengan Peningkatan Kasus Flu Burung pada Kucing di Polandia
Hewan-hewan yang mati kemudian berangsung-angsur bermunculan di pantai Atlantik dan di sepanjang sungai.
Sejauh ini, ada 350 ekor anjing laut dan singa laut yang dilaporkan telah dikubur untuk menghentikan penyebaran virus.
"Ini adalah situasi yang berkembang sekarang dan kami mengaitkannya dengan flu burung," kata Kepala Departemen Fauna di Kementerian Lingkungan Hidup Uruguay, Carmen Leizagoyen.
"Penyakit ini tidak dapat dikendalikan. Kami harus menunggu kekebalan hewan untuk bertindak, tetapi kami tidak tahu kapan ini akan terjadi," katanya kepada AFP.
Uruguay memiliki sekitar 315.000 anjing laut dan singa laut.
Leizagoyen pun mendesak kepada para pengunjung pantai untuk menjauhi hewan-hewan tersebut agar tidak tertular virus.
Infeksi flu burung pada manusia jarang terjadi namun tetap saja itu bisa.
Baca juga: WHO Khawatir Flu Burung Akan Beradaptasi Lebih Mudah dengan Manusia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.