Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Saksi Mata Tragedi Kebakaran Pesta Pernikahan di Irak yang Tewaskan 115 Orang

Kompas.com - 29/09/2023, 07:51 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

NINEVEH, KOMPAS.com - Lebih dari 100 orang tewas dan banyak yang terluka dalam peristiwa kebakaran di sebuah perayaan pernikahan di Qaraqosh, Irak Utara.

Kepada BBC, sejumlah saksi mata menggambarkan insiden itu sangat mengerikan dan orang-orang menjadi panik ketika api mulai membesar.

Ghaly Nassim yang berusia 19 tahun hanya berjarak beberapa meter dari ruang perjamuan al-Haitham saat kebakaran terjadi pada Selasa (26/9/2023) malam waktu setempat.

Baca juga: Kebakaran di Pesta Pernikahan Irak Tewaskan Sedikitnya 100 Orang, Kembang Api Jadi Pemicu

Ia bergegas menolong lima temannya yang terjebak di dalam.

"Satu pintu terkunci, jadi kami membukanya dengan paksa. Kobaran api nampak keluar dari aula. Rasanya seperti pintu neraka terbuka," katanya.

"Suhunya tak tertahankan. Saya tidak bisa menggambarkan panasnya," tambah Ghaly.

Sekitar 115 orang tewas dan lebih dari 150 korban luka-luka dalam kebakaran yang terjadi saat pesta dansa pertama kedua mempelai. Belum diketahui apakah pasangan itu selamat atau tidak.

Nassim menyebut kejadian itu sebagai tragedi.

"Saya tidak bisa berbuat apa-apa selain lari dari api," ucapnya yang terdengar kelelahan melalui sambungan telepon.

"Setelah petugas pemadam kebakaran tiba, saya bergegas masuk untuk mencari teman-teman saya. Sata lihat 26 mayat di kamar mandi. Seorang gadis berusia 12 tahun terbakar habis dan tergeletak di sudut ruangan," jelas dia.

Juru bicara media Pertahanan Sipil Irak, Gawdat Abdul Rahman, mengatakan kepada BBC bahwa kebakaran tersebut disebabkan oleh kembang api yang dinyalakan di dalam aula di kota yang mayoritas penduduknya beragama Kristen.

Baca juga: Penyebab Kebakaran Pesta Pernikahan Irak yang Tewaskan 100 Orang

Penggunaan bahan bangunan yang mudah terbakar di aula, diduga membuat api cepat menyebar, tambahnya.

Nassim juga meyakini kurangnya pintu keluar darurat yang memadai memperburuk keadaan.

Sebab sebagian besar tamu mencoba keluar menggunakan pintu masuk utama aula -yang kemudian diduga menimbulkan kerumunan.

Hancur dalam hitungan menit

Nassim juga berkata, teman-temannya ada yang selamat.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com