Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Saksi Mata Tragedi Kebakaran Pesta Pernikahan di Irak yang Tewaskan 115 Orang

Kompas.com - 29/09/2023, 07:51 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Salah satunya Tommy Uday.

Remaja 17 tahun mengatakan saat itu sedang berdiri di samping pintu keluar ketika kebakaran terjadi. Hal ini memungkinkan dia melarikan diri dengan cepat.

"Saya melihat kepulan asap hitam besar keluar dari langit-langit, jadi saya segera berlari keluar," ungkapnya.

Dia menambahkan seluruh tempat itu hancur hanya dalam waktu lima menit.

Sekitar 50 jenazah dimakamkan pada Rabu (27/9/2023).

Sisa jenazah diperkirakan akan dikubur keesokan hari. Tapi masih banyak orang mencari anggota keluarga mereka.

Ghazwan misalnya, dia terpisah dari istrinya yang berusia 33 tahun, putranya yang berumur empat tahun, serta putrinya yang berusia 13 tahun kala kebakaran terjadi.

Putrinya yang lain, yang berusia 10 tahun, keluar dari aula dan mengalami luka bakar hampir 98 persen di tubuhnya, kata saudara perempuan Ghazwan, Eisan kepada BBC.

Dia mengatakan saudara laki-lakinya sedang berkeliling rumah sakit untuk mencari keluarganya.

Baca juga: Kebakaran Apartemen Johannesburg: 73 Orang Tewas di Gedung yang Dihuni Tunawisma

Rumah sakit kewalahan

Di pusat medis khusus luka bakar di Mosul, Dr Waad Salem, berkata kepada BBC bahwa 60% korban luka mengalami luka bakar parah.

"Mayoritas luka bakar terjadi di wajah, dada, dan tangan," katanya dengan menambahkan bahwa perempuan dan anak-anak termasuk yang paling terdampak.

Kepala Perawat Israa Mohammed merawat korban luka sepanjang malam. Dia mengatakan merawat sekitar 200 pasien.

"Apa yang saya lihat sangat mengerikan. Saya telah melihat orang-orang dengan lebih dari 90 persen tubuhnya terbakar habis," sambungnya.

Dia menambahkan, bahwa setidaknya 50 anak dinyatakan meninggal setelah tiba di rumah sakit.

"Saya tidak bisa menggambarkan apa yang saya rasakan. Saya tahu mereka kehilangan anggota keluarga mereka. Setidaknya tiga keluarga kehilangan setiap anggota keluarga dalam kebakaran itu. Masyarakat bersedih, tidak hanya di Provinsi Niveneh tapi di seluruh Irak. Seluruh negara sedih," jelas Israa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com