TOKYO, KOMPAS.com - Jepang akan mulai membuang limbah PLTN Fukushima tahap kedua pada pekan depan.
Pembuangan tahap pertama telah mulai dilakukan Jepang pada 24 Agustus lalu dan membuat sejumlah negara, terutama China marah.
"Inspeksi setelah pelepasan pertama telah selesai dilakukan... Pembuangan (tahap kedua) akan dimulai pada tanggal 5 Oktober," kata TEPCO pada Kamis (28/9/2023).
Baca juga: Rusia Pertimbangkan Ikut China Setop Impor Makanan Laut dari Jepang Buntut Limbah Fukushima
Seperti diketahui, China telah melarang semua impor makanan laut Jepang setelah pembuangan limbah PLTN Fukushima tahap pertama.
Jepang padahal sudah bersikeras menyatakan bahwa operasi tersebut tidak menimbulkan risiko.
Rusia, yang hubungannya dengan Jepang juga membeku, dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengikuti langkah yang sama dengan China dalam hal pelarangan makanan laut.
Pada tahap pertama, sekitar 7.800 ton air telah dilepaskan ke Pasifik dari total 1,34 juta ton yang direncanakan, setara dengan lebih dari 500 kolam renang Olimpiade. Pembuangan tahap pertama berakhir pada 11 September.
TEPCO mengatakan, bahwa air tersebut telah disaring dari semua elemen radioaktif kecuali tritium, yang berada dalam tingkat yang aman. Pandangan tersebut didukung oleh badan atom PBB (IAEA).
China menuduh Jepang menggunakan lautan seperti saluran pembuangan.
Tuduhan itu lalu digaungkan di PBB pekan lalu oleh Perdana Menteri Manasseh Sogavare dari Kepulauan Solomon, yang telah mengembangkan hubungan dekat dengan Beijing.
Baca juga: PM Solomon: Jika Limbah PLTN Fukushima Aman, Seharusnya Disimpan di Jepang
Pembuangan limbah PLTN Fukushima diperkirakan akan memakan waktu puluhan tahun hingga selesai.
Jepang menjelaskan pembuangan limbah itu bertujuan untuk memberikan ruang untuk merekaakhirnya mulai memindahkan bahan bakar radioaktif yang sangat berbahaya dan reruntuhan dari reaktor yang rusak.
"Seperti halnya pada pelepasan pertama, kami akan terus memantau tingkat tritium. Kami akan terus menginformasikan kepada publik dengan cara yang mudah dipahami berdasarkan bukti ilmiah," kata pejabat TEPCO, Akira Ono, kepada para wartawan pada Kamis, dikutip dari AFP.
Meskipun China melarang impor makanan laut Jepang, kapal-kapal China dilaporkan terus menangkap ikan di lepas pantai Jepang di wilayah yang sama dengan yang digunakan oleh kapal-kapal Jepang.
Rahm Emanuel, duta besar AS untuk Jepang, minggu lalu mengunggah foto-foto yang menurutnya adalah kapal-kapal penangkap ikan China di lepas pantai Jepang pada tanggal 15 September.
"Mereka mengatakan bahwa sebuah foto memiliki ribuan makna. Kapal-kapal Cina menangkap ikan di lepas pantai Jepang pada tanggal 15 September, setelah embargo makanan laut Cina dari perairan yang sama," kata Emanuel di platform media sosial X.
Baca juga: Nelayan Jepang Tuntut Pembuangan Limbah PLTN Fukushima Dihentikan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.