Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intelijen AS: Jatuhnya Pesawat Prigozhin Disebabkan Ledakan yang Disengaja

Kompas.com - 25/08/2023, 06:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Penilaian awal intelijen AS menyimpulkan bahwa ledakan yang disengaja menjadi menyebabkan kecelakaan pesawat yang ditumpangi pemimpin tentara bayaran Rusia Wagner, Yevgeny Prigozhin.

Prigozhin pada Kamis (24/8/2023) dipuji Presiden Rusia Vladimir Putin. Tapi ada kecurigaan yang merebak bahwa Putin adalah arsitek pembunuhan tersebut.

Salah satu pejabat AS dan Barat yang menjelaskan penilaian awal tersebut mengatakan bahwa Prigozhin sangat mungkin menjadi sasaran.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Jepang Mulai Buang Limbah Fukushima | Dugaan Prigozhin Tewas

Seperti dikutip dari Associated Press, ledakan tersebut sejalan dengan sejarah panjang Putin dalam mencoba membungkam para pengkritiknya.

Para pejabat tersebut, yang tidak mau disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang memberikan komentar, tidak memberikan rincian apa pun tentang penyebab ledakan.

Namun insiden itu diyakini secara luas sebagai pembalasan atas pemberontakan pada bulan Juni yang merupakan tantangan terbesar bagi pemimpin Rusia tersebut selama memerintah dalam 23 tahun. Beberapa letnan Prigozhin juga diduga tewas.

Juru bicara Pentagon Jenderal Pat Ryder mengatakan laporan pers bahwa rudal yng menjatuhkan pesawat itu tidak akurat.

Dia menolak mengatakan apakah AS mencurigai adanya bom atau meyakini kecelakaan itu adalah pembunuhan.

Rincian penilaian intelijen muncul ketika Putin menyatakan belasungkawa kepada keluarga mereka yang dilaporkan berada di dalam jet tersebut dan merujuk pada kesalahan serius yang dilakukan Prigozhin.

Jet yang membawa pendiri perusahaan militer Wagner dan enam penumpang lainnya jatuh pada Rabu (23/8/2023) segera setelah lepas landas dari Moskwa dengan tiga awak, menurut otoritas penerbangan sipil Rusia.

Baca juga: ART Asal Sumut Alami Penyiksaan dan Kekerasan Seksual Hampir 3 Tahun di Malaysia

Tim penyelamat menemukan 10 mayat, dan media Rusia mengutip sumber anonim di Wagner yang mengatakan Prigozhin telah tewas. Namun belum ada konfirmasi resmi.

Presiden AS Joe Biden, ketika berbicara kepada wartawan pada Rabu, mengatakan dia yakin Putin berada di balik kecelakaan itu, meskipun dia mengakui bahwa dia tidak memiliki informasi yang memverifikasi keyakinannya.

“Saya tidak tahu pasti apa yang terjadi, tapi saya tidak terkejut,” kata Biden. “Tidak banyak hal yang terjadi di Rusia yang tidak diikuti oleh Putin.”

Manifes penumpang juga termasuk orang kedua di komando Prigozhin, kepala logistik Wagner, seorang pejuang yang terluka akibat serangan udara AS di Suriah dan setidaknya satu orang yang kemungkinan merupakan pengawalnya.

Baca juga: Ibu Pasukan AS yang Kabur ke Korut Ungkapkan Kegundahannya

Tidak jelas mengapa beberapa anggota Wagner berpangkat tinggi, termasuk para pemimpin puncak yang biasanya sangat berhati-hati terhadap keamanan mereka, berada dalam penerbangan yang sama.

Tujuan perjalanan bersama mereka ke St Petersburg tidak diketahui.

Dalam komentar pertama mengenai kecelakaan tersebut, Putin mengatakan para penumpang telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertempuran di Ukraina.

Baca juga: Profil Yevgeny Prigozhin, dari Koki Pribadi Putin hingga Jadi Pentolan Wagner

“Kami ingat ini, kami tahu, dan kami tidak akan melupakannya,” katanya dalam wawancara televisi dengan pemimpin wilayah Donetsk yang sebagian diduduki Ukraina, Denis Pushilin, yang dilantik Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com