NPO Mash menjadi terkenal selama Perang Dingin sebagai produsen satelit utama untuk program luar angkasa Rusia dan sebagai penyedia rudal jelajah.
Baca juga: Peretas Korea Utara Manfaatkan Tragedi Halloween Itaewon untuk Sebarkan Malware
Para peretas menyelidiki kondisi teknologi informasi perusahaan tersebut, memberi mereka kemampuan untuk membaca lalu lintas e-mail, beralih antara jaringan, dan mengekstrak data, menurut Tom Hegel, seorang peneliti keamanan dari perusahaan keamanan siber AS, SentinelOne, yang awalnya menemukan hal itu.
"Temuan ini memberikan pandangan baru tentang operasi siber rahasia yang biasanya tetap tersembunyi dari pengawasan publik atau bahkan tidak pernah terdeteksi oleh korban seperti ini," kata Hegel.
Tim analis keamanan di SentinelOne yang dipimpin oleh Hegel mengetahui tentang peretasan itu setelah menemukan bahwa seorang staf TI NPO Mash secara tidak sengaja membocorkan komunikasi internal perusahaannya.
Saat itu ia mencoba menyelidiki serangan dari Korea Utara dengan mengunggah sebuah bukti ke portal pribadi yang digunakan oleh peneliti keamanan siber di seluruh dunia.
Pada 2019, Presiden Rusia Vladimir Putin menggembar-gemborkan rudal hipersonik "Zircon" NPO Mash sebagai "produk baru yang menjanjikan.” Rudal itu disebut mampu bergerak dengan kecepatan sekitar sembilan kali kecepatan suara.
Fakta bahwa para peretas Korea Utara mungkin telah memperoleh informasi tentang Zirkon tidak berarti mereka akan segera memiliki kemampuan yang sama, kata Markus Schiller, pakar rudal berbasis di Eropa yang meneliti tentang bantuan asing untuk program rudal Korea Utara.
Namun, mengingat posisi NPO Mash sebagai perancang dan produsen rudal top Rusia, perusahaan itu akan menjadi target yang berharga, tambah Schiller.
Baca juga: Rusia Kembali Luncurkan Rudal Hipersonik Zircon di Tengah Invasi ke Ukraina
Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Peretas Korea Utara Berhasil Bobol Situs Produsen Rudal Top Rusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.