Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peretas Korea Utara 5 Bulan Bobol Situs Produsen Rudal Top Rusia

Kompas.com - 08/08/2023, 22:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Reuters/VOA Indonesia

REUTOV, KOMPAS.com - Sebuah kelompok elite peretas Korea Utara secara diam-diam berhasil meretas jaringan komputer pengembang rudal utama Rusia selama setidaknya lima bulan pada tahun lalu.

Hal itu terungkap dalam sejumlah bukti teknis yang ditinjau Reuters dan analisis para peneliti keamanan.

Reuters menemukan tim spionase dunia maya yang terkait dengan Pemerintah Korea Utara, yang oleh peneliti keamanan disebut sebagai ScarCruft dan Lazarus.

Baca juga: Rp 5,7 Triliun dalam Bentuk Kripto Dicuri Peretas Korea Utara Sepanjang 2021

Mereka secara diam-diam memasang portal digital tersembunyi ke dalam sistem di NPO Mashinostroyeniya, biro desain roket yang berbasis di Reutov, sebuah kota kecil di pinggiran Moskwa.

Reuters belum mengetahui apakah ada data yang diambil selama peretasan atau informasi apa yang mungkin telah dilihat para peretas tersebut.

Namun, dalam beberapa bulan setelah penyusupan digital ini, Pyongyang mengumumkan beberapa perkembangan dalam program misil balistik yang dilarang.

Belum jelas apakah kemajuan tersebut terkait dengan aksi peretasan itu.

Peretasan yang dilakukan pihak Rusia terlihat dalam sebuah ilustrasi pada 19 Desember 2022.REUTERS/DADO RUVIC via VOA INDONESIA Peretasan yang dilakukan pihak Rusia terlihat dalam sebuah ilustrasi pada 19 Desember 2022.
Para ahli mengatakan, insiden itu menunjukkan bagaimana negara yang terisolasi bahkan tetap menargetkan sekutunya, seperti Rusia, dalam upaya memperoleh teknologi penting.

NPO Mashinostroyeniya tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Kedutaan Rusia di Washington juga tidak menanggapi permintaan komentar melalui e-mail. Misi Korea Utara untuk PBB di New York tidak menanggapi permintaan komentar.

Berita tentang peretasan ini mencuat tak lama setelah Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, melakukan lawatan ke Pyongyang pada bulan lalu untuk menghadiri peringatan 70 tahun Perang Korea.

Lawatan itu adalah kunjungan pertama yang dilakukan oleh seorang Menteri Pertahanan Rusia ke Korea Utara sejak Uni Soviet bubar pada 1991.

Perusahaan yang ditargetkan, umumnya dikenal sebagai NPO Mash, bertindak sebagai pelopor pengembang rudal hipersonik, teknologi satelit, dan persenjataan balistik generasi terbaru, menurut para pakar rudal.

Tiga bidang tersebut sangat diminati Korea Utara sejak Pyongyang memulai misinya untuk menciptakan sebuah rudal balistik antarbenua atau ICBM yang mampu menghantam daratan Amerika Serikat (AS).

Menurut data teknis, peretasan tersebut kira-kira dimulai pada akhir 2021 dan berlanjut hingga Mei 2022, menurut komunikasi internal di perusahaan yang ditinjau oleh Reuters. Pada Mei 2022, teknisi TI perusahaan berhasil mendeteksi adanya aktivitas peretasan.

NPO Mash menjadi terkenal selama Perang Dingin sebagai produsen satelit utama untuk program luar angkasa Rusia dan sebagai penyedia rudal jelajah.

Baca juga: Peretas Korea Utara Manfaatkan Tragedi Halloween Itaewon untuk Sebarkan Malware

Peretasan E-mail

Para peretas menyelidiki kondisi teknologi informasi perusahaan tersebut, memberi mereka kemampuan untuk membaca lalu lintas e-mail, beralih antara jaringan, dan mengekstrak data, menurut Tom Hegel, seorang peneliti keamanan dari perusahaan keamanan siber AS, SentinelOne, yang awalnya menemukan hal itu.

"Temuan ini memberikan pandangan baru tentang operasi siber rahasia yang biasanya tetap tersembunyi dari pengawasan publik atau bahkan tidak pernah terdeteksi oleh korban seperti ini," kata Hegel.

Seorang pria berkerudung sedang melakukan pembobolan dalam sebuah ilustrasi, 13 Mei 2017.REUTERS/KACPER PEMPEL via VOA INDONESIA Seorang pria berkerudung sedang melakukan pembobolan dalam sebuah ilustrasi, 13 Mei 2017.
Tim analis keamanan di SentinelOne yang dipimpin oleh Hegel mengetahui tentang peretasan itu setelah menemukan bahwa seorang staf TI NPO Mash secara tidak sengaja membocorkan komunikasi internal perusahaannya.

Saat itu ia mencoba menyelidiki serangan dari Korea Utara dengan mengunggah sebuah bukti ke portal pribadi yang digunakan oleh peneliti keamanan siber di seluruh dunia.

Pada 2019, Presiden Rusia Vladimir Putin menggembar-gemborkan rudal hipersonik "Zircon" NPO Mash sebagai "produk baru yang menjanjikan.” Rudal itu disebut mampu bergerak dengan kecepatan sekitar sembilan kali kecepatan suara.

Fakta bahwa para peretas Korea Utara mungkin telah memperoleh informasi tentang Zirkon tidak berarti mereka akan segera memiliki kemampuan yang sama, kata Markus Schiller, pakar rudal berbasis di Eropa yang meneliti tentang bantuan asing untuk program rudal Korea Utara.

Namun, mengingat posisi NPO Mash sebagai perancang dan produsen rudal top Rusia, perusahaan itu akan menjadi target yang berharga, tambah Schiller.

Baca juga: Rusia Kembali Luncurkan Rudal Hipersonik Zircon di Tengah Invasi ke Ukraina

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Peretas Korea Utara Berhasil Bobol Situs Produsen Rudal Top Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi Akan Diadakan di Teheran pada Rabu 22 Mei

Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi Akan Diadakan di Teheran pada Rabu 22 Mei

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

Global
Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Global
Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com