Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donald Trump Didakwa Simpan Dokumen Rahasia, Diminta Hadir di Pengadilan

Kompas.com - 09/06/2023, 08:53 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan presiden AS Donald Trump pada Kamis (8/6/2023) mengabarkan jika dirinya telah didakwa dalam penyelidikan federal atas penanganan dokumen rahasia setelah keluar dari Gedung Putih.

"Pemerintahan (Joe) Biden yang korup telah memberi tahu pengacara saya bahwa saya telah didakwa, tampaknya karena Boxes Hoax," tulis Trump di platform media sosialnya, Truth Social.

Dengan ini, Trump telah didakwa secara pidana untuk kedua kalinya.

Baca juga: Mantan Sekutu Politik Siap Tantang Donald Trump di Pilpres AS 2024

Sebelumnya, pada Maret lalu, dia sudah “mengukir” sejarah dengan menjadi mantan atau presiden pertama yang didakwa melakukan kejahatan. Ini terkait kasus pemberian uang tutup mulut kepada seorang bintang porno yang mengatakan bahwa Trump telah berselingkuh dengannya.

Pada hari kemarin, dalam postingannya, Trump, yang mencalonkan diri sebagai presiden lagi, menyampaikan bahwa dirinya telah diminta hadir ke gedung pengadilan federal di Miami pada Selasa (13/6/2023).

"Saya tidak pernah menyangka hal seperti itu bisa terjadi pada mantan Presiden Amerika Serikat," tulisnya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Pengumuman Trump datang sehari setelah media AS mengatakan, jaksa federal telah memberi tahu pengacara Trump bahwa mantan Presiden Amerika itu adalah target penyelidikan atas penanganan dokumen rahasia negara.

Penasihat khusus Jack Smith, yang ditunjuk oleh Jaksa Agung Merrick Garland, telah menyelidiki dokumen rahasia yang disimpan Trump di kediamannya di Mar-a-Lago setelah meninggalkan Gedung Putih.

Baca juga: Trump Tertawakan Vonis Pelecehan Seksual Sambil Klaim Pemilu AS Curang

FBI mengambil sekitar 11.000 dokumen setelah memberikan surat perintah penggeledahan di Mar-a-Lago pada bulan Agustus lalu.

Trump juga dapat menghadapi tuduhan menghalangi keadilan setelah menghabiskan berbulan-bulan menolak upaya untuk mengembalikan ribuan dokumen rahasia tersebut.

Trump telah berulang kali membantah melakukan kesalahan.

Sementara itu, Trump dilaporkan bisa saja didakwa dalam dua kasus lainnya, yakni atas upayanya untuk membatalkan hasil pemilu 2020 di Georgia dan perannya dalam menghasut serangan massa Capitol pada 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com