ANKARA, KOMPAS.com - Recep Tayyip Erdogan dilantik sebagai Presiden Turkiye untuk masa jabatan lima tahun mendatang pada Sabtu (3/6/2023) siang waktu setempat.
Dia akan berkuasa hingga setidaknya tahun 2028.
Ini menjadikannya sebagai pemimpin dengan masa pemerintahan terlama di negara tersebut.
Baca juga: Erdogan Menang Pilpres, Mata Uang Lira Turun di Titik Terendah
Erdogan menjanjikan jalan menuju kebangkitan dan pertumbuhan Turkiye, ketika menyampaikan sambutan dalam upacara pelantikannya di kompleks kepresidenan di Ankara.
"Turkiye merintis jalan baru setelah pemungutan suara berakhir dan hasilnya diumumkan. 'Abad Turkiye' telah dimulai dan pintu pertumbuhan negara kita telah dibuka," ujar Erdogan dalam upacara yang dihadiri pejabat tinggi dari 81 negara, sebagaimana dikutip dari Kantor berita Anadolu.
Erdogan memenangi Pilpres Turkiye dengan 52,18 suara, sedangkan kandidat oposisi Kemal Kilicdaroglu meraup 47,82 suara.
Sebelumnya, Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) yang mengusung Erdogan dan sekutunya juga memenangi suara mayoritas di parlemen.
“Saya berharap misi mulia ini akan menguntungkan bangsa saya, yang baginya telah saya dedikasikan hidup saya, untuk semua bagian dari tanah air kita, dan untuk kemanusiaan. Saya berharap kita tidak akan mengecewakan bangsa kita tercinta yang mempercayai saya, serta partai dan aliansi saya," jelas Erdogan.
Baca juga: Kemenangan Erdogan dan Tantangan Regenerasi Kepemimpinan di Turkiye
Setelah dilantik oleh parlemen Turkiye untuk masa jabatan ketiga sebagai presiden, Erdogan berjanji akan merangkul 85 juta populasi negaranya, tanpa melihat pandangan politik, asal, atau kepercayaan mereka.
Dia menegaskan bahwa seluruh warga Turkiye harus bersatu karena negara itu membutuhkan persatuan dan solidaritas.
Erdogan juga bersumpah akan mengimplementasikan visi Turkiye sebagai republik selama lima tahun ke depan masa jabatannya.
“Kita akan menjaga demokrasi kita dari konstitusi saat ini--yang merupakan produk kudeta (1980)--dan memperkuatnya dengan konstitusi libertarian, sipil, dan inklusif,” ungkap dia.
“Kami pun akan terus mengembangkan negara kita melalui investasi, lapangan kerja, produksi, ekspor, dan surplus neraca berjalan. Kita bertekad untuk mempraktikkan prinsip 'Damai di rumah, Damai di dunia' dari Ghazi Mustafa Kemal (Ataturk) dalam arti yang sebenarnya," tambahnya.
Usai dilantik, Erdogan lantas mengumumkan anggota kabinet baru pemerintahannya.
Tidak butuh waktu lama, dia berencana akan langsung menggelar rapat kabinet pertama pada Selasa (6/5/2023).
Erdogan berjanji akan bekerja dengan pengabdian selama lima tahun ke depan demi Turkiye.
"Kami berjanji untuk bekerja dengan segenap kekuatan kami untuk melindungi kemuliaan dan kehormatan Republik Turkiye, untuk mempromosikan reputasinya, dan memuliakan namanya di dunia selama lima tahun," kata dia.
Baca juga: Kenapa Erdogan Bisa Menang Pilpres Turkiye Saat Negaranya Krisis?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.