Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Sekte Kelaparan Kenya, Korban Tewas Capai 201 Orang

Kompas.com - 14/05/2023, 14:55 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MALINDI, KOMPAS.com - Kabar terbaru dari kasus sekte kelaparan Kenya, jumlah korban tewas mencapai 201 orang setelah ditemukan 22 mayat lagi pada Sabtu (13/5/2023) di hutan pantai.

Polisi yakin mereka tewas setelah mengikuti ajaran Paul Nthenge Mackenzie.

Mantan sopir taksi yang beralih menjadi pengkhotbah itu dituduh menghasut orang-orang untuk mati kelaparan agar bisa bertemu Tuhan.

Baca juga: Otopsi Ungkap Ada Organ yang Hilang pada Mayat Korban Sekte Kelaparan di Kenya

Mackenzie dan sekitar 26 orang yang bertugas menjadi pengawas agar tidak ada yang membatalkan ritual kelaparan atau meninggalkan tempat persembunyian, telah ditahan polisi Kenya.

Komisaris Regional Pesisir yaitu Rhoda Onyancha mengatakan, para penyelidik akan menghentikan penggalian selama dua hari untuk mengatur ulang upaya mereka. Proses akan dilanjutkan pada Selasa (16/5/2023).

Pengadilan pada Rabu (10/3/2023) memerintahkan Mackenzie ditahan tiga minggu lagi sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut atas kasus yang disebut sebagai "Pembantaian Hutan Shakahola".

Pendiri Gereja Good News International berusia 50 tahun tersebut menyerahkan diri pada 14 April 2023, setelah polisi--yang bertindak berdasarkan informasi--memasuki hutan Shakahola.

Baca juga:

Meski kelaparan tampak menjadi penyebab utama kematian, beberapa korban--termasuk anak-anak--memiliki tanda-tanda dicekik atau dipukuli, menurut kepala ahli patologi pemerintah Johansen Oduor.

Kasus sekte kelaparan ini mengejutkan warga Kenya dan membuat Presiden William Ruto membentuk komisi penyelidikan serta satuan tugas untuk meninjau peraturan yang mengatur badan-badan keagamaan.

Baca juga: Paul Nthenge Mackenzie, Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya yang Tewaskan 90 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com