Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vulgar Tampilkan Darah, Iklan Menstruasi di Inggris Panen Kritikan

Kompas.com - 30/04/2023, 12:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Mirror

LONDON, KOMPAS.com - Menstruasi kadi salah satu topik yang tabu, sering kali disembunyikan dan hanya didiskusikan secara tertutup.

Bahkan ketika mengiklankan produk menstruasi, wanita secara historis digambarkan dengan pakaian putih.

Dalam iklan, realitas menstruasi baru-baru ini ditampilkan dengan lebih jujur: darah dan kesakitan para wanita.

Baca juga: Skotlandia Resmi Jadi Negara Pertama Gratiskan Produk Menstruasi

Dilansir dari Mirror, merek pakaian dalam menstruasi yang dapat digunakan kembali yakni Wuka, telah membuat iklan terobosan yang berharap untuk mengatasi tabu ini.

Iklan tersebut, yang ditayangkan di Sky TV, telah memicu kontroversi karena menampilkan pembekuan darah dan pendarahan saat mandi serta tampon yang dibungkus dengan jaringan berdarah.

Beberapa warganet menganggap iklan itu terlalu vulgar: tidak seharusnya tayang di jam-jam di mana anak kecil bisa menonton.

Bahkan beberapa menganggap apa yang ditampilkan dalam iklan terlalu menjijikkan.

Menstruasi adalah sesuatu yang dialami sekitar 18 juta orang Inggris setiap bulan.

Menstruasi dapat dimulai sejak usia delapan tahun dan berlangsung hingga seseorang berusia 50-an.

Tetapi banyak yang kurang berpendidikan dan merasa malu dengan siklus alami mereka.

Baca juga: Penerima Vaksin Covid-19 Laporkan Perubahan Pendarahan Menstruasi

Ruby Raut, CEO dan Co-Founder Wuka, membela iklan tersebut.

"Saya adalah seorang wanita, seorang imigran dan seorang pengusaha wanita, yang mengganggu dominasi raksasa produk periode sekali pakai bernilai miliaran dollar," ujarnya.

"Saya telah belajar bahwa saya harus meninju jauh di atas berat badan saya untuk membuat dampak, dan iklan Sky Footprint TV memberi kami kesempatan sempurna untuk angkat bicara," tambahnya.

Baca juga: Melamar Kerja ke 60 Perusahaan, Wanita Ini Malah Salah Kirim CV Berupa Data Menstruasi

Iklan tersebut menurutnya terinspirasi kehidupan nyata dari pelanggan.

Banyak di antaranya menurut Ruby mengirimkan email setiap minggunya untuk berterima kasih atas pekerjaan dalam pendidikan periode yang dilakukan Wuka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com