Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah China dan India, Pakistan Putuskan Beli Minyak Rusia yang Lebih Murah

Kompas.com - 20/04/2023, 20:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

ISLAMABAD, KOMPAS.com – Untuk kali pertama, Pakistan resmi membeli minyak mentah Rusia yang didiskon akibat perang Ukraina.

Pengumuman tersebut disampaikan Menteri Perminyakan Pakistan Musadik Malik kepada Reuters pada Rabu (19/4/2023) malam waktu setempat.

Sebelum Pakistan, China dan India sudah terlebih dulu membeli minyak Rusia yang harganya menjadi lebih murah karena disanksi Barat akibat invasi ke Ukraina.

Baca juga: OPEC+ Lagi-lagi Pangkas Produksi, Harga Minyak Dunia Segera Melambung

Harga minyak mentah yang didiskon, otomatis lebih murah, memberikan Pakistan kelonggaran karena negara tersebut sedang kekurangan uang dalam menghadapi krisis neraca pembayaran dan cadangan devisa yang sangat rendah.

Untuk diketahui, impor energi adalah sektor tebesar yang membebani anggaran belanja Pakistan, sebagaimana dilansir Reuters.

Di bawah kesepakatan terbaru, Pakistan hanya membeli minyak mentah Rusa, bukan bahan bakar olahan.

Malik mengatakan, impor minyak dari Rusia diperkirakan mencapai 100.000 barel per hari jika transaksi pertama berjalan lancar. Kargo minyak pertama kemungkinan berlabuh di Karachi, Pakistan, pada Mei.

Baca juga: Pengaruh China di Timur Tengah Makin Kuat, Tantang Dominasi AS di Kawasan Kaya Minyak

“Pesanan kami sudah masuk, kami sudah menempatkannya,” kata Malik, membenarkan informasi yang beredar bahwa Pakistan akan membeli minyak mentah, bukan produk olahan.

Pakistan mengimpor 154.000 barel minyak per hari pada 2022, relatif sama bila dibandingkan tahun sebelumnya, menurut data dari perusahaan analitik Kpler.

Sebagian besar minyak mentah Pakistan disuplai oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

Jika Pakistan mendapat pasokan minyak mentah Rusia sebesar 100.000 barel per hari, Arab saudi dan UEA akan kehilangan ceruk pasar yang besar di sana.

Baca juga: Aramco Raup Laba Rp 2.497 Triliun karena Harga Minyak Melonjak, Hampir Setara Pendapatan RI

Menteri Energi Rusia Nikolay Shulginov sebelumnya berkunjung ke Islamabad bersama beberapa delegasi pada Januari.

Kunjungan tersebut membahas kesepakatan soal jual-beli minyak. Setelah lawatan itu, Shulginov mengatakan bahwa ekspor minyak Rusia ke Pakistan dapat dimulai setelah Maret.

Malik mengajukan proposal ke Moskwa untuk menegosiasikan kesepakatan pembelian minyak Rusia akhir tahun lalu.

Sejauh ini, negara-negara Barat telah memberlakukan batas harga 60 dollar AS per barel bagi siapa saja yang membeli minyak Rusia.

Akan tetapi, India dan China membayar minyak Rusia di atas batas harga yang diterapkan, menurut penghitungan dari sejumlah trader dan Reuters.

Baca juga: Kesepakatan Minyak Jerman-Kazakhstan Untungkan Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com