Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Blackpink, Kabinet Korea Selatan Dirombak

Kompas.com - 10/04/2023, 17:42 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Yonhap,

SEOUL, KOMPAS.com - Tiga diplomat dan seorang pejabat karir saling bertukar posisi di kabinet Korea Selatan karena terkait Blackpink.

Pertama, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menarik Duta Besar Korsel di Mokswa, Chang Ho-jin.

Dikutip dari Kompas.id, Kantor Kepresidenan Korea Selatan menyebut dalam pernyataan pada Jumat (7/4/2023), bahwa mantan Duta Besar Korsel untuk Kamboja itu ditugasi menjadi Wakil Menteri Luar Negeri.

Baca juga: Krisis Terbesar Bank AS Berimbas pada Bursa Saham Korea Selatan

Belum disebutkan siapa yang akan mengisi posisi Chang di Moskwa. Tetapi pastinya, Chang menggantikan Cho Hyun-dong.

Sementara, Presiden Yoon menugasi Cho menjadi Duta Besar Korsel di Washington DC, Amerika Serikat.

Sebelum menjadi Wakil Menteri Luar Negeri Korsel, Cho pernah menjadi pejabat di Kedubes Korsel di Washington DC.

Sebelum Cho, Duta Besar Korea Selatan di Washington dijabat Cho Tae-yong.

Sejak 30 Maret 2023, kantor berita Yonhap melaporkan, Cho Tae-yong ditugasi menjadi Penasihat Keamanan Nasional.

Pejabat lama, Kim Sung-han, mendadak mengundurkan diri pekan lalu.

Tugas pertama Cho Hyun-dong adalah mempersiapkan lawatan Presiden Yoon ke AS pada 26 April 2023.

Persiapan untuk lawatan sudah dilakukan beberapa waktu lalu. Sebagai Penasihat Keamanan Nasional, Kim ikut dalam persiapan lawatan itu.

Baca juga: Setelah Korea Utara Tembakan Rudal, AS dan Korea Selatan Gelar Latihan Udara

Rencana menghadirkan Blackpink

(Kiri-Kanan) Ibu negara AS Jill Biden, ibu negara Ukraina Olena Zelenska dan Presiden AS Joe Biden berfoto saat Zelenska tiba di Halaman Selatan Gedung Putih 19 Juli 2022 di Washington, DC.DREW ANGERER/GETTY IMAGES via AFP PHOTO (Kiri-Kanan) Ibu negara AS Jill Biden, ibu negara Ukraina Olena Zelenska dan Presiden AS Joe Biden berfoto saat Zelenska tiba di Halaman Selatan Gedung Putih 19 Juli 2022 di Washington, DC.

Selama masa persiapan, Ibu Negara AS Jill Biden dilaporkan mengusulkan pertunjukan bersama antara Blackpink dan Lady Gaga untuk merayakan peringatan 70 tahun aliansi AS-Korea Selatan.

Karena lawatan harus dipersiapkan kedua negara, seharusnya Kim melaporkan perkembangan persiapan lawatan kepada Yoon. Ini termasuk ide-ide acara selama lawatan.

Rupanya, Kim terlambat melaporkan perkembangan persiapan tersebut.

Salah satu yang terlambat dilaporkan adalah soal usulan menghadirkan Blackpink di makan malam kenegaraan saat Presiden AS Joe Biden menjamu Presiden Yoon.

AS disebut bolak-balik menanyai Seoul soal konser gabungan itu. Karena tidak ada laporan dari Kim, Seoul tidak menanggapi secara layak pertanyaan Washington. Padahal, pertanyaan itu bagian dari persiapan lawatan Yoon.

Kedubes Korsel di Washington juga bolak-balik melaporkan perkembangan persiapan lawatan ke Seoul. Sayangnya, tidak ada tanggapan layak dari Seoul.

Presiden Korea Selatan Yoon disebut baru mengetahui persoalan tersebut pada awal Maret 2023.

Baca juga: Balon Korea Utara Sempat Terlihat Terbang di Atas Korea Selatan

Kala itu, Kim baru pulang dari Washington untuk mematangkan pengaturan rencana lawatan Yoon ke AS.

Setelah tahu muncul masalah, Kepala Protokoler Istana Korea Selatan Kim Il-bun mengundurkan diri.

Sementara Sekretaris Urusan Luar Negeri pada Istana Kepresidenan Korsel, Lee Moon-hee, diganti pada pertengahan Maret 2023.

Kontroversi itu disebut menjadi penyebab Kim akhirnya mengundurkan diri. Kala mengumumkan pengunduran diri, Kim hanya menyebut bahwa semua persiapan dilakukan secara lancar.

Meski demikian, dia tidak mau lawatan itu diwarnai perdebatan dan kontroversi gara-gara dirinya.

Kim lebih tidak mau lagi jika kontroversi itu menjadi beban diplomatik baru dalam hubungan Korea Selatan-AS. Maka dari itu, dia memilih meninggalkan jabatannya.

Baca berita "Blackpink Goyang Kabinet Korea Selatan" selengkapnya di Kompas.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com