Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Australia Larang TikTok di Perangkat Pemerintah

Kompas.com - 04/04/2023, 09:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

SYDNEY, KOMPAS.com - Australia pada Selasa (4/4/2023) mengatakan akan melarang TikTok pada perangkat pemerintah.

Jaksa Agung Australia Mark Dreyfus mengatakan, keputusan itu mengikuti saran dari badan intelijen Australia dan akan dimulai sesegera mungkin.

Australia menjadi anggota terakhir dari aliansi keamanan rahasia Five Eyes yang memberlakukan larangan TikTok di perangkat pemerintah, bergabung dengan sekutunya AS, Inggris, Kanada, dan Selandia Baru.

Baca juga: Pengacara TikTok Yakin China Tak Akan Rebut Data Pengguna

Selain mereka, ada Perancis, Belanda, dan Komisi Eropa yang sudah melakukan langkah serupa.

Sebagaimana dikutip dari AFP, pakar keamanan dunia maya telah memperingatkan bahwa aplikasi TikTok dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang kemudian dibagikan dengan Pemerintah China.

TikTok mengatakan larangan semacam itu berakar pada xenofobia -sikap ketakutan atau kebencian terhadap orang asing-.

Tetapi, TikTok mengakui pada Desember 2022 bahwa pihaknya telah mengumpulkan data pengguna untuk memata-matai jurnalis.

Aplikasi ini digunakan untuk berbagi video pendek dan popularitasnya meledak dalam beberapa tahun terakhir.

Banyak departemen pemerintah awalnya ingin menggunakan TikTok sebagai cara untuk terhubung dengan demografis yang lebih muda yang lebih sulit dijangkau melalui saluran media tradisional.

Baca juga:

Pada awal tahun ini, pemerintah Australia telah lebih dulu mengumumkan akan menghapus kamera CCTV buatan China dari kantor politisi karena masalah keamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com