Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Inggris dan Selandia Baru Larang TikTok pada Gadget Pemerintah

Kompas.com - 17/03/2023, 14:43 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

WELLINGTON, KOMPAS.com - Selandia Baru mengatakan pada Jumat (17/3/2023), akan melarang penggunaan TikTok pada perangkat dengan akses ke jaringan parlemen karena masalah keamanan siber.

Hal ini membuat Selandia Baru menjadi negara terbaru yang membatasi penggunaan aplikasi berbagi video tersebut pada perangkat terkait pemerintah.

Kekhawatiran telah meningkat secara global tentang potensi Pemerintah China untuk mengakses lokasi pengguna dan data kontak melalui ByteDance, perusahaan induk TikTok di Beijing.

Baca juga: AS Ancam Blokir TikTok Jika Pemilik Tidak Jual Sahamnya

Kekhawatiran tersebut nyata diwujudkan ketika pada pekan ini pemerintahan Joe Biden menuntut agar pemilik TikTok di China melepaskan saham mereka atau aplikasi tersebut dapat menghadapi larangan di AS.

Di Selandia Baru sendiri, TikTok akan dilarang di semua perangkat yang memiliki akses ke jaringan parlemen pada akhir Maret.

Kepala Eksekutif Layanan Parlemen Selandia Baru, Rafael Gonzalez-Montero, mengatakan  keputusan itu diambil setelah saran dari pakar keamanan siber serta diskusi dalam pemerintahan dan dengan negara lain.

"Berdasarkan informasi ini, Layanan Parelemen telah menentukan bahwa risikonya tidak dapat diterima di lingkungan Parlemen Selandia Baru saat ini," kata dia dalam pesan email kepada Reuters.

Baca juga: Belgia Jadi Negara Terbaru yang Larang TikTok di Ponsel Pemerintahan

Meski demikian, Rafel mengungkap, pengaturan khusus dapat dilakukan bagi mereka yang membutuhkan aplikasi TikTok untuk keperluan pekerjaan mereka.

ByteDance tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters terkait rencana Selandia Baru melarang TikTok.

Berbicara pada jumpa pers, Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins mengatakan negaranya beroperasi secara berbeda dari negara lain.

"Departemen dan lembaga mengikuti saran dari Biro Keamanan Komunikasi Pemerintah dalam hal TI dan kebijakan keamanan dunia maya... Kami tidak memiliki pendekatan yang mencakup pendekatan sektor publik," kata Hipkins.

Baik pasukan pertahanan Selandia Baru dan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan mengatakan pada Jumat, bahwa mereka telah menerapkan larangan TikTok pada perangkat kerja.

Seorang juru bicara Angkatan Pertahanan Selandia Baru menyampaikan, langkah tersebut diambil sebagai bentuk upaya pencegahan untuk melindungi keselamatan dan keamanan personel.

Inggris

Sebelum Selandia Baru, ada Inggris yang pada hari Kamis menyatakan akan melarang TikTok di telepon pemerintah dengan segera.

Instansi pemerintah di AS memiliki waktu hingga akhir Maret untuk menghapus aplikasi dari perangkat resmi.

Baca juga: Rencana TikTok di Eropa Atasi Isu Keamanan Data Pengguna

TikTok mengatakan pihaknya yakin larangan baru-baru ini didasarkan pada kesalahpahaman mendasar dan didorong oleh geopolitik yang lebih luas.

TikTok menambahkan bahwa pihaknya telah menghabiskan lebih dari 1,5 miliar dollar AS untuk upaya keamanan data yang ketat dan menolak tuduhan mata-mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com