Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Israel Ikut Piala Dunia U20, Bagaimana jika Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah?

Kompas.com - 28/03/2023, 19:04 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembatalan drawing untuk ajang Piala Dunia U20 menjadi perhatian internasional.

Minggu lalu, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengumumkan FIFA telah membatalkan drawing yang seharusnya dilakukan pada 31 Maret mendatang

Berikut penjelasan singkat dan pandangan pakar mengenai pembatalan tersebut tersebut.

Baca juga: Pemerintah RI Isyaratkan Timnas Israel Boleh Ikut Piala Dunia U-20

Mengapa dibatalkan?

Dalam pernyataannya, PSSI mengatakan penolakan Gubernur Bali Wayan Koster atas kehadiran Tim Nasional Israel dalam U20 menjadi sebab tindakan pembatalan yang dilakukan FIFA.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga ketika menyampaikan keputusan FIFA, Minggu (26/3/2023).PSSI via ABC INDONESIA Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga ketika menyampaikan keputusan FIFA, Minggu (26/3/2023).
Koster menyampaikan penolakannya dalam surat kepada PSSI dan Menteri Pemuda dan Olahraga.

"Karena, bagi FIFA, penolakan Gubernur tersebut sama dengan membatalkan garansi penyelenggaraan yang telah dikeluarkan pemerintah Provinsi Bali," bunyi pernyataan PSSI (26/3/2023).

"Padahal sebelumnya, Gubernur Bali sudah menandatangani Government Guarantee untuk menjadi salah satu tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-20 termasuk di dalamnya Drawing Piala Dunia U-20."

Siapa saja yang menolak?

Selain Koster, kehadiran tim Israel dalam pertandingan yang tadinya akan digelar di Indonesia ini telah menuai penolakan dari beberapa pihak.

Salah satunya dari ratusan warga di Jakarta yang pada 21 Maret lalu, melakukan unjuk rasa untuk menolak kehadiran tim Israel dalam Piala Dunia U-20.

Unjuk rasa tersebut diikuti beberapa kelompok, seperti Persatuan Alumni 212, Muhammadiyah, Komite Penyelamatan Darurat Medis atau Mer-C dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Penolakan juga dilakukan oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid yang mengatakan "Israel merupakan negara penjajah Palestina dan sikap Indonesia menolak segala bentuk penjajahan jelas termuat dalam Pembukaan UUD NKRI 1945 oleh MPR."

Plt Ketua PDIP Jawa Timur, Said Abdullah juga menolak keikutsertaan Israel di ajang U20 dengan mencontoh tindakan Presiden Soekarno yang tidak memberikan visa kedatangan delegasi Israel hingga harus membayar denda, saat Indonesia jadi tuan rumah Asian Games 1962.

Tapi pakar olahraga dan koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali tidak setuju agresi Israel dijadikan alasan.

"Sekarang ada enggak negara-negara yang menolak (Israel)? Bahkan Duta Besar Palestina saja memaklumi kehadiran Israel di Piala Dunia," katanya.

"Karena memang Israel yang datang ini bukan tentara, bukan pemerintah, melainkan utusan atletnya yang tidak punya kepentingan dengan politik."

Baca juga: Palestina Tidak Keberatan Israel Ikut Piala Dunia U20 di Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com