Penulis: Jimmy Manan/VOA Indonesia
SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - Terobosan dalam bidang teknologi pencarian terjadi dengan diperkenalkannya ChatGPT oleh OpenAI, sebuah perusahaan kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang berkantor di San Francisco.
ChatGPT adalah akronim untuk chat generative pre-trained transformer. Peluang baru apa yang ditawarkannya?
Proses pencarian di Google yang kita lakukan selama bertahun-tahun sudah memanfaatkan kecerdasan buatan atau AI (artificial intelligence), dan algoritma. Namun baru-baru ini teknologi chatbot yang lebih canggih digabungkan ke dalam mesin baru bernama ChatGPT.
Baca juga: Ketahuan Pakai ChatGPT, 500 Penulis Dilarang Kirim Tulisan ke Majalah AS
Perangkat lunak baru ini mampu menjawab pertanyaan yang bersifat open-ended atau terbuka, serta kreatif. ChatGPT bahkan mampu menulis makalah.
Berbicara pada VOA, Chris Meserole, Direktur Artificial Intelligence and Emerging Technology Iniative di Brookings Institution mengatakan, “Yang baru dalam chatbots yang diciptakan dengan bentuk kecerdasan buatan yang berbeda, adalah yang disebut model large language. ChatGPT lebih interaktif, lebih dinamis, dan kemungkinan akan mengubah total cara kita melakukan pencarian.”
Namun Meserole memperingatkan untuk bisa memanfaatkan kapabilitas ChatGPT sepenuhnya, kita juga perlu memberi masukan yang spesifik dan bukan pertanyaan yang generik sehingga mesin pencari ini mampu menyuguhkan jawaban relevan dan akurat.
Kembali Chris Meserole mengungkapkan, “Di masa depan ketika sistem-sistem ini semakin pintar dan lebih canggih, sistem ini mungkin tahu lebih banyak tentang Anda, dan akan menyusun jawaban sesuai jati diri Anda. Dia perlu belajar dari Anda dan satu-satunya cara adalah kalau Anda sering berinteraksi dengan mesin pencari ini.”
Pengajar di Universitas Indonesia yang juga pengamat komunikasi digital, Dr Firman Kurniawan, mengatakan ada sejumlah perbedaan antara googling yang selama ini dikenal, dengan Chat GPT.
Baca juga:
“Kalau selama ini dengan algoritma Google atau media sosial yang lain itu kan dianggap sebagai pencari yang umum. Jadi data yang selama ini kita cari, itu kan ada digital path-nya. Itu akan diolah sehingga memberi respons yang spesifik terhadap pencarian kita."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.