Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/03/2023, 15:33 WIB

MANHATTAN, KOMPAS.com - Polisi New York (NYPD) siaga tinggi jelang isu penangkapan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang kabarnya akan ditangkap pada Selasa (21/3/2023).

Barikade didirikan di dekat Trump Tower, tetapi hari telah berlalu dan tidak ada tanda-tanda penangkapan atau dakwaan.

Trump mengeklaim akan ditangkap pada 21 Maret 2023 atas kasus uang tutup mulut yang dibayarkan kepada bintang porno Stormy Daniels jelang pilpres AS 2016, mengenai hubungan gelap mereka pada 2006.

Baca juga: NYPD Sudah Siap jika New York Rusuh Usai Trump Ditangkap

Beberapa media "Negeri Paman Sam" berspekulasi, juri yang mengadili kasus ini dapat mendakwa Trump pada Rabu (22/3/2023) atau pekan depan sebelum Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg mengumumkan dakwaan.

Bragg adalah anggota Partai Demokrat. Dia belum mengonfirmasi rencana apa pun secara terbuka.

Adapun juri beroperasi diam-diam untuk mencegah kesaksian palsu atau saksi terganggu sebelum persidangan, sehingga masyarakat hampir tidak mungkin mengikuti prosesnya.

Dikutip dari kantor berita AFP, Bragg sudah menempatkan saksi kunci di depan panel dalam beberapa minggu terakhir, dan menawarkan Trump kesempatan bersaksi yang artinya dakwaan sudah dekat.

Trump (76) bisa menjadi mantan atau presiden pertama yang didakwa melakukan kejahatan jika dakwaan diajukan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika benar didakwa, ini akan menghambat laju Trump untuk maju ke pilpres AS 2024 mewakili Partai Republik.

Baca juga: Trump Bisa Saja Jadi Presiden AS Pertama dalam Sejarah yang Dijadikan Tersangka

Persiapan NYPD

Para personel Departemen Kepolisian New York (NYPD) membentuk formasi dalam membendung massa demo George Floyd di Fifth Avenue, New York, Amerika Serikat, 4 Juni 2020.AP PHOTO/JOHN MINCHILLO Para personel Departemen Kepolisian New York (NYPD) membentuk formasi dalam membendung massa demo George Floyd di Fifth Avenue, New York, Amerika Serikat, 4 Juni 2020.
NYPD sudah bersiap jika terjadi penangkapan atau penyerahan diri mantan Presiden AS yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ukraina Siap Serang Balik Rusia, tapi Zelensky Khawatir Banyak Korban

Ukraina Siap Serang Balik Rusia, tapi Zelensky Khawatir Banyak Korban

Global
Menhan Ukraina Tolak Proposal Damai dari Indonesia yang Diajukan Prabowo

Menhan Ukraina Tolak Proposal Damai dari Indonesia yang Diajukan Prabowo

Global
Ditinggal Ibu Mencuri di Toko, 2 Anak Kecil Terjebak dalam Mobil yang Terbakar

Ditinggal Ibu Mencuri di Toko, 2 Anak Kecil Terjebak dalam Mobil yang Terbakar

Global
Di Singapura, Prabowo Ajukan Proposal Perdamaian Rusia-Ukraina

Di Singapura, Prabowo Ajukan Proposal Perdamaian Rusia-Ukraina

Global
Gadis Remaja di AS Ditembak Tetangga Saat Main Petak Umpet

Gadis Remaja di AS Ditembak Tetangga Saat Main Petak Umpet

Global
UNODC: Perdagangan Metamfetamin dari Segitiga Emas Asia Tak Melambat, di Mana Itu?

UNODC: Perdagangan Metamfetamin dari Segitiga Emas Asia Tak Melambat, di Mana Itu?

Global
Di IISS Shangri-La Dialogue, Menhan Prabowo Usul Referendum PBB untuk Perdamaian Ukraina

Di IISS Shangri-La Dialogue, Menhan Prabowo Usul Referendum PBB untuk Perdamaian Ukraina

Global
Rangkuman Hari Ke-464 Serangan Rusia ke Ukraina: Penduduk Belgorod Rusia Mengungsi, China Lihat Masih Ada Banyak Rintangan

Rangkuman Hari Ke-464 Serangan Rusia ke Ukraina: Penduduk Belgorod Rusia Mengungsi, China Lihat Masih Ada Banyak Rintangan

Global
Kronologi Kecelakaan Kereta di Odisha India, Korban Tewas Naik Lagi Jadi 288 Orang

Kronologi Kecelakaan Kereta di Odisha India, Korban Tewas Naik Lagi Jadi 288 Orang

Global
AS Dituding Retas Ribuan iPhone di Rusia

AS Dituding Retas Ribuan iPhone di Rusia

Global
Layanan Sewa Mobil Tanpa Sopir Mulai Tersedia di Inggris, Ini Cara Kerjanya

Layanan Sewa Mobil Tanpa Sopir Mulai Tersedia di Inggris, Ini Cara Kerjanya

Global
Mahathir Nyatakan Siap Berdamai dengan Muhyiddin untuk Selamatkan Suku Melayu Malaysia

Mahathir Nyatakan Siap Berdamai dengan Muhyiddin untuk Selamatkan Suku Melayu Malaysia

Global
UPDATE Kecelakaan Kereta di India, Korban Tewas Jadi 207 Orang, Warga Ramai-ramai Ingin Sumbang Darah

UPDATE Kecelakaan Kereta di India, Korban Tewas Jadi 207 Orang, Warga Ramai-ramai Ingin Sumbang Darah

Global
[POPULER GLOBAL] Jakarta Terancam Tenggelam | Media Singapura: Megawati-Jokowi Renggang

[POPULER GLOBAL] Jakarta Terancam Tenggelam | Media Singapura: Megawati-Jokowi Renggang

Global
Kecelakaan 3 Kereta di Odisha India, 120 Orang Tewas, 850 Lainnya Terluka

Kecelakaan 3 Kereta di Odisha India, 120 Orang Tewas, 850 Lainnya Terluka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+