Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/03/2023, 16:30 WIB

WELLINGTON, KOMPAS.com - “Oke, aku melakukannya. Saya secara resmi menghapus mantan saya dari semua acara sosial saya,” kata seorang wanita muda, menatap layar ponselnya dengan penuh tekad.

Dia mencondongkan tubuh lebih dekat dan berbisik: "Saya sudah move on."

Rekaman itu muncul dalam video pemerintah Selandia Baru, yang menegaskan kebenaran universal bahwa putus cinta itu menyebalkan.

Baca juga: Anwar Ibrahim: Mahathir Sudah 2 Kali Jadi PM Malaysia, Waktunya Move On

Ini jadi bagian dari kampanye baru yang tidak biasa untuk mendukung kaum muda yang merasa terbuang dan menyarankan cara sehat untuk memproses perasaan mereka.

Muncul di media dan platform media sosial yang populer dengan generasi Z, kampanye Love Better adalah komunitas dari orang yang pulih dari luka akibat putus, membantu yang baru putus, untuk menjaga luka agar tidak menjadi lebih sakit.

Komunitas ini menggunakan contoh nyata dari anak muda yang mendiskusikan bagaimana mereka menghadapi perpisahan, bukan hanya sekadar memakai konten.

Tapi mereka juga akan memaksimalkan video, artikel, podcast, dan konten media sosial lainnya, termasuk di TikTok dan Instagram.

"Ini bukan pendekatan yang telah diuji coba oleh pemerintah lain di seluruh dunia," kata wakil menteri untuk pembangunan sosial, Priyanca Radhakrishnan, kepada Guardian.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Cara kami melakukan ini dengan menggunakan beberapa kisah nyata dan mentah, tetapi juga memastikan bahwa kami memiliki platform yang menjangkau kaum muda. Ini juga merupakan kekuatan dari kampanye ini,” tambahnya.

Hampir 80 persen remaja Selandia Baru berusia 16 hingga 24 tahun telah menjalin hubungan dan 87 persen dari mereka telah mengalami kerugian yang melampaui rasa sakit normal karena putus, menurut penelitian yang ditugaskan pemerintah pada tahun 2022.

Baca juga: Wahana Bungee Snaps Putus di Hyde London, Tabrak Tiang dan Buat Penumpangnya Tergantung

Halaman:
Sumber Guardian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Thailand Sita 1 Ton Lebih Sabu yang akan Dikirim ke Australia

Thailand Sita 1 Ton Lebih Sabu yang akan Dikirim ke Australia

Global
Dalam Sebulan Rusia Telah 16 Kali Luncurkan Serangan Udara ke Kyiv

Dalam Sebulan Rusia Telah 16 Kali Luncurkan Serangan Udara ke Kyiv

Global
Malaysia Tahan Kapal China, Dicurigai Jarah Bangkai Kapal Perang Inggris

Malaysia Tahan Kapal China, Dicurigai Jarah Bangkai Kapal Perang Inggris

Global
Indonesia-Italia Mulai Produksi Kapal Selam Penyerang Teknologi AIP

Indonesia-Italia Mulai Produksi Kapal Selam Penyerang Teknologi AIP

Global
Belarus Jelaskan Alasan Penempatan Senjata Nuklir Taktis Rusia di Wilayahnya

Belarus Jelaskan Alasan Penempatan Senjata Nuklir Taktis Rusia di Wilayahnya

Global
Rangkuman Hari Ke-459 Serangan Rusia ke Ukraina: Kyiv Halau 54 Drone | Zelensky Puji Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-459 Serangan Rusia ke Ukraina: Kyiv Halau 54 Drone | Zelensky Puji Pertahanan Udara

Global
Korea Utara Beri Tahu Rencana Peluncuran Satelit, Jepang Siagakan Pertahanan Rudal

Korea Utara Beri Tahu Rencana Peluncuran Satelit, Jepang Siagakan Pertahanan Rudal

Global
Ibu Kota Ukraina Dihantam Serangan Udara Rusia Lagi Usai Halau Serbuan 50 Drone

Ibu Kota Ukraina Dihantam Serangan Udara Rusia Lagi Usai Halau Serbuan 50 Drone

Global
Pengaruh Pilpres Turkiye bagi Dunia

Pengaruh Pilpres Turkiye bagi Dunia

Global
Zelensky Puji Pertahanan Udara Ukraina karena Halau Serangan 50 Drone Rusia

Zelensky Puji Pertahanan Udara Ukraina karena Halau Serangan 50 Drone Rusia

Global
Kenapa Erdogan Bisa Menang Pilpres Turkiye Saat Negaranya Krisis?

Kenapa Erdogan Bisa Menang Pilpres Turkiye Saat Negaranya Krisis?

Global
Aktivitas Tak Biasa Terpantau di Hanggar Bandara Utama Korea Utara

Aktivitas Tak Biasa Terpantau di Hanggar Bandara Utama Korea Utara

Global
Kata-kata Erdogan Setelah Menang Tipis di Pilpres Turkiye 2023

Kata-kata Erdogan Setelah Menang Tipis di Pilpres Turkiye 2023

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Nuklir Rusia di Belarus | Hasil Pemilu Thailand

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Nuklir Rusia di Belarus | Hasil Pemilu Thailand

Global
Erdogan Menang Pilpres Turkiye, Jadi Presiden 3 Periode, Janjikan Persatuan

Erdogan Menang Pilpres Turkiye, Jadi Presiden 3 Periode, Janjikan Persatuan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+