LOS ANGELES, KOMPAS.com - YouTube milik Alphabet Inc mengatakan pada hari Jumat (17/3/2023) bahwa mereka mencabut pembatasan pada channel mantan presiden AS Donald Trump.
Ini dilakukan setelah penangguhan lebih dari dua tahun setelah kerusuhan Capitol Hill yang mematikan pada 6 Januari 2021.
Trump sekarang memiliki akses ke kendaraan utama untuk penggalangan dana politik dan kemampuan untuk mencapai gabungan 146 juta pengikutnya di tiga platform teknologi utama.
Baca juga: Mantan Wapres AS Mike Pence: Trump Membahayakan Keluarga Saya!
Hal ini tentu menguntungkan dirinya yang akan mencalonkan diri lagi untuk kepresidenan pada tahun 2024.
"Kami dengan hati-hati mengevaluasi risiko berkelanjutan dari kekerasan dunia nyata, sambil menyeimbangkan kesempatan bagi pemilih untuk mendengar secara setara dari kandidat nasional utama menjelang pemilihan," tulis YouTube mengatakan dalam sebuah tweet, mengacu pada langkah tersebut, dilansir dari Associated Press.
Meta Platforms Inc juga telah mengembalikan akun Facebook dan Instagram Trump awal tahun ini, sementara akun Twitter-nya dipulihkan pada bulan November oleh pemilik baru Elon Musk.
Platform streaming video melarang Trump pada tahun 2021 karena melanggar kebijakannya menghasut kekerasan setelah pendukungnya menyerbu Gedung Capitol ketika Kongres mulai mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden.
Trump mendapatkan kembali akses ke akun media sosial yang dia gunakan sepanjang kampanye dan kepresidenannya tahun 2016 untuk menyerang saingan dan membangun basis pengikutnya.
Hal ini dilakukan epat ketika kantor Kejaksaan Distrik Manhattan sedang mempertimbangkan tuduhan kriminal, yang Trump dan sekutunya berdebat tanpa bukti bermotif politik.
Mantan presiden belum membuat posting di platform Meta-owned atau Twitter.
Baca juga: Mike Pence: Sejarah Akan Meminta Trump Tanggung Jawab atas Serangan Capitol
Sebaliknya dia fokus pada platform Truth Social-nya, platform media sosial yang dia dirikan pada akhir 2021, di mana dia memiliki hampir 5 juta pengikut.
Postingan Trump di Truth Social dianggap sebagai bukti bahwa dia terus menimbulkan risiko yang sama yang menyebabkan berbagai platform media sosial menangguhkannya sejak awal.
Baca juga: Michelle Obama Mengaku Menangis Hebat saat Trump Dilantik
Trump juga menghadapi kasus penipuan sipil senilai 250 juta dollar AS yang dibawa oleh negara bagian New York.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.