Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/03/2023, 16:00 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com - Kunjungan presiden China, Xi Jinping, ke Rusia minggu ini telah menyoroti hubungannya yang semakin kuat dengan mitranya, Vladimir Putin.

Kedua pemimpin telah bertemu lebih dari 40 kali dalam beberapa tahun terakhir, semakin akrab, dan sekarang menyebut satu sama lain sebagai "sahabat".

Xi telah digambarkan sebagai teman baik oleh para pemimpin dunia lainnya sebelumnya, termasuk Robert Mugabe dan Donald Trump, tetapi tidak selalu membalas pujian seperti yang dia lakukan dengan Putin.

Baca juga: 5 Poin Rangkuman Pertemuan Xi Jinping dan Putin di Rusia

Dilansir dari Guardian, Xi pertama kali berkunjung ke Rusia pada 2013, mengeklaim bahwa China dan Rusia sebagai “natural partners and natural allies”.

Pada 2014, saat Rusia mencaplok Crimea dan memicu kecaman internasional, muncul resolusi PBB untuk mendukung kedaulatan Ukraina, dan berbagai sanksi terhadap Rusia.

Sebaliknya, juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan China memiliki pemahaman penuh tentang tantangan yang dihadapi Rusia, dan mendukung pendekatan penyelesaian Moskwa atas masalah Ukraina.

China dan Rusia semakin akrab pada 2015, saat kedua negara sepakat untuk penjualan senjata dan perjanjian lainnya, dan menandatangani pakta non-agresi yang mencakup janji untuk tidak meluncurkan serangan dunia maya satu sama lain.

Pada 2019, hubungan China-Rusia mendapat peningkatan resmi dengan pengumuman lima poin kemitraan strategis komprehensif berdasarkan saling pengertian dan kerja sama yang saling menguntungkan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedua pemimpin juga memperkuat ikatan pribadi mereka, menerima gelar doktor kehormatan dari almamater masing-masing negaranya, yakni Universitas Negeri St Petersburg dan Universitas Tsinghua.

Xi mengatakan kepada media Rusia bahwa Presiden Putin adalah kolega asing yang paling banyak berinteraksi dengannya.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-391 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping-Putin Teken Deklarasi, PM Kishida Marah di Bucha

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Sumber Guardian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Thailand Sita 1 Ton Lebih Sabu yang akan Dikirim ke Australia

Thailand Sita 1 Ton Lebih Sabu yang akan Dikirim ke Australia

Global
Dalam Sebulan Rusia Telah 16 Kali Luncurkan Serangan Udara ke Kyiv

Dalam Sebulan Rusia Telah 16 Kali Luncurkan Serangan Udara ke Kyiv

Global
Malaysia Tahan Kapal China, Dicurigai Jarah Bangkai Kapal Perang Inggris

Malaysia Tahan Kapal China, Dicurigai Jarah Bangkai Kapal Perang Inggris

Global
Indonesia-Italia Mulai Produksi Kapal Selam Penyerang Teknologi AIP

Indonesia-Italia Mulai Produksi Kapal Selam Penyerang Teknologi AIP

Global
Belarus Jelaskan Alasan Penempatan Senjata Nuklir Taktis Rusia di Wilayahnya

Belarus Jelaskan Alasan Penempatan Senjata Nuklir Taktis Rusia di Wilayahnya

Global
Rangkuman Hari Ke-459 Serangan Rusia ke Ukraina: Kyiv Halau 54 Drone | Zelensky Puji Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-459 Serangan Rusia ke Ukraina: Kyiv Halau 54 Drone | Zelensky Puji Pertahanan Udara

Global
Korea Utara Beri Tahu Rencana Peluncuran Satelit, Jepang Siagakan Pertahanan Rudal

Korea Utara Beri Tahu Rencana Peluncuran Satelit, Jepang Siagakan Pertahanan Rudal

Global
Ibu Kota Ukraina Dihantam Serangan Udara Rusia Lagi Usai Halau Serbuan 50 Drone

Ibu Kota Ukraina Dihantam Serangan Udara Rusia Lagi Usai Halau Serbuan 50 Drone

Global
Pengaruh Pilpres Turkiye bagi Dunia

Pengaruh Pilpres Turkiye bagi Dunia

Global
Zelensky Puji Pertahanan Udara Ukraina karena Halau Serangan 50 Drone Rusia

Zelensky Puji Pertahanan Udara Ukraina karena Halau Serangan 50 Drone Rusia

Global
Kenapa Erdogan Bisa Menang Pilpres Turkiye Saat Negaranya Krisis?

Kenapa Erdogan Bisa Menang Pilpres Turkiye Saat Negaranya Krisis?

Global
Aktivitas Tak Biasa Terpantau di Hanggar Bandara Utama Korea Utara

Aktivitas Tak Biasa Terpantau di Hanggar Bandara Utama Korea Utara

Global
Kata-kata Erdogan Setelah Menang Tipis di Pilpres Turkiye 2023

Kata-kata Erdogan Setelah Menang Tipis di Pilpres Turkiye 2023

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Nuklir Rusia di Belarus | Hasil Pemilu Thailand

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Nuklir Rusia di Belarus | Hasil Pemilu Thailand

Global
Erdogan Menang Pilpres Turkiye, Jadi Presiden 3 Periode, Janjikan Persatuan

Erdogan Menang Pilpres Turkiye, Jadi Presiden 3 Periode, Janjikan Persatuan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+