DODOMA, KOMPAS.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (21/3/2023) melaporkan bahwa Tanzania mengonfirmasi wabah virus Marburg pertama di negara tersebut.
Virus Marburg adalah salah satu penyakit paling mematikan. Virus ini menyebabkan demam berdarah dengan rasio kematian hingga 88 persen, jauh lebih mematikan daripada Ebola, menurut WHO.
Wabah Marburg di Tanzania tersebut diumumkan setelah lima orang meninggal dunia di wilayah Kagera, Tanzania.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Virus Marburg dan Bagaimana Indonesia Menghadapinya
Kelima orang tersebut merupakan bagian dari delapan orang yang mengalami gejala khas virus Marburg seperti demam, muntah, pendarahan, dan gagal ginjal.
Salah satu dari lima orang yang tewas tersebut adalah seorang petugas kesehatan, lapor WHO sebagaimana dilansir Reuters.
Sisanya, yakni tiga orang, masih mendapatkan perawatan. Selain itu, sebanyak 161 orang dipantau.
“Upaya otoritas kesehatan Tanzania untuk menetapkan penyebab penyakit ini merupakan indikasi yang jelas dari tekad untuk menanggapi wabah secara efektif,” kata Direktur Regional WHO untuk Afrika Matshidiso Moeti.
Baca juga: 9 Tewas karena Virus Marburg, WHO Gelar Rapat Urgen
“Kami bekerja sama dengan pemerintah untuk meningkatkan langkah-langkah pengendalian dengan cepat untuk menghentikan penyebaran virus,” ucap Moeti.
Sebelum Tanzania, sedikitnya sembilan orang meninggal karena wabah virus Marburg di Ekuatorial Guinea pada Februari.
WHO menuturkan, virus Marburg dapat menular melalui kontak langsung seperti cairan tubuh orang yang terinfeksi atau bisa melalui medium lain seperti seprai atau pakaian.
Baca juga: Virus Marburg Tewaskan Warga Ghana, Virus Apa Itu dan Apakah Bisa Dihindari?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.