Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Bisa Saja Jadi Presiden AS Pertama dalam Sejarah yang Dijadikan Tersangka

Kompas.com - 21/03/2023, 11:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Keputusan apakah mantan presiden AS Donald Trump akan didakwa atas pembayaran uang tutup mulut yang dilakukan atas namanya selama kampanye kepresidenannya tahun 2016 dianggap bisa menjadi sejarah.

Keputusan ini berada di tangan dewan juri Manhattan yang telah mendengarkan bukti secara rahasia selama berminggu-minggu.

Dakwaan Trump, yang mencalonkan diri lagi untuk Gedung Putih pada 2024, akan menjadi momen yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Amerika.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Antisipasi Trump Ditangkap | Konsekuensi Penangkapan Putin

Dilansir dari Associated Press, dakwaan Trump bisa menjadi kasus kriminal pertama terhadap mantan presiden AS.

Aparat penegak hukum bersiap menghadapi protes dan kemungkinan kekerasan setelah Trump meminta para pendukungnya untuk memprotes menjelang kemungkinan dakwaan.

Sebuah dakwaan juga dapat menguji Partai Republik yang sudah terpecah mengenai apakah akan mendukung Trump tahun depan, sebagian karena upayanya untuk merusak kekalahannya dalam pemilihan tahun 2020.

Trump sendiri menyangkal melakukan kesalahan dan mengecam penyelidikan kantor kejaksaan Manhattan sebagai bermotivasi politik.

Dewan juri telah menyelidiki keterlibatan Trump dalam pembayaran 130.000 dollar AS yang dilakukan pada tahun 2016 kepada aktor porno Stormy Daniels untuk mencegahnya mengumumkan tentang pertemuan seksual yang dia katakan telah dia lakukan dengannya bertahun-tahun sebelumnya.

Pengacara Trump Michael Cohen membayar Daniels, yang nama aslinya adalah Stephanie Clifford, melalui perusahaan cangkang sebelum diganti oleh Trump, yang perusahaannya, Trump Organization, mencatat penggantian tersebut sebagai biaya hukum.

Sebelumnya pada tahun 2016, Cohen juga mengatur agar mantan model Playboy Karen McDougal dibayar 150.000 dollar AS oleh penerbit tabloid supermarket The National Enquirer.

Baca juga: NYPD Sudah Siap jika New York Rusuh Usai Trump Ditangkap

Trump sendiri menyangkal berhubungan seks dengan salah satu wanita.

Secara keseluruhan, Cohen mendapat 360.000 dollar ditambah bonus 60.000 dollar, dengan total sebesar 420.000 dollar AS.

Cohen mengaku bersalah melanggar undang-undang keuangan kampanye federal sehubungan dengan pembayaran tersebut.

Baca juga: Trump Minta Pendukungnya Demo jika Dia Ditangkap pada 21 Maret 2023

Jaksa federal mengatakan pembayaran tersebut merupakan bantuan ilegal yang tidak dilaporkan untuk kampanye Trump.

Tetapi mereka menolak untuk mengajukan tuntutan terhadap Trump.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber

Terkini Lainnya

Tokoh-tokoh Kunci dalam Sidang Donald Trump

Tokoh-tokoh Kunci dalam Sidang Donald Trump

Global
Hezbollah Klaim Luncurkan Drone ke 2 Pangkalan Israel

Hezbollah Klaim Luncurkan Drone ke 2 Pangkalan Israel

Global
Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Global
Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Global
7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com