Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Terbesar Bank AS Berimbas pada Bursa Saham Korea Selatan

Kompas.com - 15/03/2023, 08:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Penulis: VOA Indonesia

SEOUL, KOMPAS.com - Bursa saham Korea Selatan anjlok pada Selasa (14/3/2023), sementara kegagalan terbesar bank AS dalam kurun hampir 15 tahun ini terus mengguncang pasar keuangan.

Indeks Harga Saham Gabungan Korea turun 1,99 persen pada perdagangan pagi hari.

Saham Asia sebagian besar jatuh sehari sebelumnya, terguncang oleh kejatuhan di Wall Street yang memicu kekhawatiran akan efek rembetannya di seluruh dunia.

Baca juga: 2 Bank Besar di AS Kolaps, Biden Berupaya Bendung Dampaknya

Saham-saham bank AS jatuh pada Senin (13/3/2023), bahkan setelah Presiden Joe Biden menenangkan rakyat Amerika bahwa sistem perbankan AS aman dan bahwa para pembayar pajak tidak akan mem-bail out para investor di dua bank AS yang runtuh.

Biden mengatakan bahwa semua nasabah di Silicon Valley Bank (SVB) yang berbasis di California dan Signature Bank yang berbasis di New York akan memiliki akses langsung ke uang mereka karena para pejabat keuangan federal mengambil alih operasi bank-bank tersebut.

Para nasabah SVB antre menunggu untuk menarik uang mereka hari Senin, setelah pemerintah federal turun tangan untuk menjamin simpanan mereka menyusul keruntuhan bank itu.

Abhi Maheswari, wakil presiden bidang keuangan di perusahaan teknologi informasi Arkos Lab, mengatakan, “Memasuki akhir pekan, saya pikir kita semua cemas mengenai apa yang akan terjadi. Tetapi menurut saya, Bank Sentral masuk dan turun tangan dan memberi jaminan yang sangat-sangat membantu”.

Baca juga: Inggris Antisipasi Dampak Kolapsnya Silicon Valley Bank

Terlepas dari jaminan itu, bank-bank AS kehilangan sekitar $90 miliar nilai pasar saham pada hari Senin karena para investor khawatir akan keruntuhan bank lainnya.

Kerugian terbesar terjadi pada bank-bank berukuran menengah yang seukuran dengan SVB.

Saham bank juga jatuh pada hari Senin di Eropa dan Asia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com