Mark Kelly kini tengah mengerjakan undang-undang yang mengharuskan balon cuaca membawa transponder yang dapat berkomunikasi dengan sistem kontrol lalu lintas udara guna memisahkan balon penelitian dengan obyek misterius, di mana “kami tidak tahu benda apa itu, dan kami tidak tahu di mana benda itu berasal.”
Baca juga: Ketika Jet Tempur Canggih F-22 AS Sibuk Tembaki... Balon China di Langit
“Ini akan sangat membantu Departemen Pertahanan untuk dapat memilah apakah ini piranti kajian sipil, balon cuaca, balon NASA, balon yang dioperasi perusahaan swasta, atau yang mungkin merupakan proyek militer Amerika Serikat,” ujar Kelly yang pernah menorehkan catatan sebagai astronaut yang berada di luar angkasa selama 54 hari sebelum kemudian terjun ke dunia politik.
Anggota-anggota Kongres lainnya juga mengajukan serangkaian proposal, termasuk pemeriksaan komprehensif obyek udara tidak kenal dan menyelidiki bagaimana militer melacak obyek yang melayang di atas negara.
Presiden Joe Biden mengatakan, militer sedang mengembangkan “aturan yang lebih tegas” untuk melacak, memantau, dan berpotensi menembak jatuh obyek udara yang tidak dikenal.
Ia membenarkan bahwa langkah menembak jatuh obyek seperti itu menimbulkan risiko jarak jauh bagi pesawat-pesawat sipil.
Baca juga: Pilot F-16 AS Meleset Tembak UFO, Rudal Seharga Rp 6 Miliar Nyasar
Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Pasca Insiden Balon China, Kongres Usulkan Cara untuk Amankan Wilayah Udara AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.