WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menurut penilaian intel Amerika Serikat (AS), balon mata-mata China adalah bagian dari program pengawasan global untuk mengumpulkan informasi kemampuan militer negara-negara di seluruh dunia.
Beberapa pejabat AS meyakini, penerbangan balon China termasuk upaya Beijing mengasah kemampuannya mengumpulkan data tentang pangkalan militer Amerika, sesuatu yang paling diminatinya.
Negara-negara lain juga diawasi jika terjadi konflik atau meningkatnya ketegangan. Pekan ini dikatakan bahwa balon tersebut sudah beroperasi di beberapa lokasi China.
Baca juga: China Akui Balon Terbang di Amerika Latin Berasal dari Wilayahnya, Sebut Bersifat Sipil
Pada konferensi Rabu (8/2/2023), juru bicara Pentagon yaitu Brigjen Patrick S Ryder mengatakan, selama beberapa tahun terakhir balon China terlihat beroperasi di Amerika Latin, Amerika Selatan, Asia Tenggara, Asia Timur, dan Eropa.
“Inilah yang kami nilai sebagai bagian dari program balon pengawasan China yang lebih besar,” kata Jenderal Ryder, dikutip dari New York Times, Rabu (8/2/2023).
Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam konferensi pers lainnya menyampaikan, Kemlu AS sudah berbagi informasi tentang program balon mata-mata dengan puluhan negara, baik dalam pertemuan di Washington maupun melalui Kedutaan Besar Amerika Serikat di luar negeri.
“Kami melakukannya karena Amerika Serikat bukan satu-satunya target dari program yang lebih luas ini, yang melanggar kedaulatan negara di lima benua,” ujar dia.
Baca juga:
Keunggulan balon mata-mata antara lain:
New York Times melaporkan, modernisasi militer China didorong oleh keyakinan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) harus mengejar saingannya yang maju seperti Amerika Serikat.
China juga disebut mengembangkan senjata serta strategi yang dapat memberikan keunggulan mengejutkan, dan balon menjadi bagian kecil tetapi aktif dari strategi itu.
Di Amerika Serikat setidaknya telah ditemukan lima balon mata-mata, yaitu tiga selama pemerintahan Donald Trump dan dua saat pemerintahan Biden.
Balon mata-mata yang ditemukan ketika pemerintahan Trump awalnya diklasifikasikan sebagai fenomena udara tak dikenal.
Baca juga: Balon Mata-mata China Ternyata Beberapa Kali Lintasi Langit AS di Era Trump
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.