BEIJING, KOMPAS.com - Otoritas China kali ini mengonfirmasi bahwa balon terbang terbaru yang diidentifikasi oleh Amerika Serikat (AS) dan Kolombia berada di atas Amerika Latin adalah milik mereka.
Sebelumnya, perangkat serupa telah ditembak jatuh oleh Amerika Serikat pada akhir pekan lalu.
Pentagon mengatakan pada Jumat (3/2/2023), bahwa balon mata-mata China kedua yang dicurigai telah terlihat di Amerika Latin.
Baca juga: Kolombia Laporkan Ada Obyek Diduga Balon Mata-mata China di Wilayahnya
Angkatan Udara Kolombia kemudian melaporkan sebuah obyek dengan karakteristik yang mirip dengan balon telah terdeteksi dan dipantau sampai meninggalkan ruang udara nasional mereka.
Angkatan Udara Kolombia menyatakan, sedang melakukan penyelidikan dalam koordinasi dengan negara dan lembaga lain untuk menentukan asal-usul obyek yang terdeteksi di langit mereka.
Kementerian Luar Negeri China pada Senin mengakui, benda tersebut beradal dari China dan itu bersifat sipil dan digunakan untuk uji terbang.
“Dipengaruhi oleh kekuatan cuaca selain kemampuan manuvernya yang terbatas, pesawat itu menyimpang jauh dari jalur yang diharapkan, dan secara tidak sengaja memasuki wilayah udara Amerika Latin dan Karibia,” kata Juru bicara Kemenlu China Mao Ning dalam konferensi pers.
Baca juga: Insiden Balon Mata-mata China Picu Perpecahan Politik di AS
Dia menegaskan, China adalah negara yang bertanggung jawab dan selalu mematuhi hukum internasional.
"Kami telah berkomunikasi dengan pihak terkait dan menanganinya dengan tepat, dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi negara mana pun," ucap Mao Ning, sebagaimana dikutip dari AFP.
Deteksi balon terbang milik China di atas Amerika Serikat telah menimbulkan gejolak di antara kedua negara.
Itu salah satunya mendorong pembatalan rencana kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke China, yang dijadwalkan tiba di Beijing pada hari Minggu (5/2/2023).
China sendiri menyuarakan kemarahan pada Minggu atas penembakan balon, yang ditegaskan sebagai pesawat pengintai cuaca tak berawak yang menyimpang dari jalur.
Baca juga: AS Tembak Jatuh Obyek Diduga Balon Mata-mata China, Beijing: Tindakan Merusak Hubungan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.