Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Balon Terbang, Perselisihan Diplomatik China-AS Kembali Keruh

Kompas.com - 07/02/2023, 13:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

BEIJING, KOMPAS.com - Perselisihan diplomatik meningkat pasca-ditembaknya balon China yang terbang melintasi AS.

China pada hari Senin (6/2/2023) menuduh AS bereaksi berlebihan dan menggunakan kekuatan militer secara sembarangan dalam menembak jatuh balon China.

Beijing pun memperingatkan potensi kerusakan hubungan bilateral.

Baca juga: Filipina Tingkatkan Kehadiran Pasukan di Laut China Selatan demi Nelayan

Sementara itu dilansir dari Guardian, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa hubungan antara Washington dan Beijing tidak dilemahkan oleh insiden tersebut.

“Kami menjelaskan kepada China apa yang akan kami lakukan. Mereka mengerti posisi kita. Kami tidak akan mundur,” ujarnya.

Juru bicara departemen luar negeri, Ned Price, menunjukkan bahwa menteri luar negeri, Antony Blinken, telah memperingatkan rekannya, Wang Yi, pekan lalu bahwa AS akan mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi kepentingannya.

“Seharusnya tidak terlalu mengejutkan bagi Beijing ketika balon itu ditembak jatuh keesokan harinya," kata Price.

"Jika itu adalah pesawat AS di atas China, Anda hanya bisa membayangkan tanggapan dari Beijing," tambahnya.

Pentagon mengatakan potongan-potongan puing pertama telah ditemukan di permukaan laut lepas pantai Carolina Selatan.

Potongan-potongan yang lain telah tenggelam ke dasar laut.

Baca juga: Serba-serbi Balon Mata-mata China yang Diketahui Sejauh Ini

Ia meminta masyarakat untuk melaporkan setiap fragmen yang terdampar di pantai.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan bahwa Amerika Serikat dapat mempelajari balon tersebut saat terbang.

Para pejabat berharap untuk mendapatkan intelijen yang berharga dalam operasinya dengan mengambil komponen sebanyak mungkin.

Kepala Komando Pertahanan Ruang Angkasa Amerika Utara (Norad), Jenderal Glen VanHerck, menggambarkan balon setinggi 200 kaki (61 meter), dengan muatan pengawasan seukuran jet penumpang regional.

Ketika pertama kali terlihat melewati Kepulauan Aleutian AS, sang jenderal mengatakan dia memutuskan untuk tidak menembak jatuh.

Baca juga: China Akui Balon Terbang di Amerika Latin Berasal dari Wilayahnya, Sebut Bersifat Sipil

Halaman:

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com