Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demonstrasi Pecah di Berbagai Penjuru AS Usai Tyre Nichols Tewas Dikeroyok Polisi

Kompas.com - 28/01/2023, 23:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber NPR

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Aksi demonstrasi pecah di AS pada Jumat (27/1/2023) setelah perilisan rekaman body camera yang menunjukkan lima polisi mengeroyok Tyre Nichols hingga tewas.

Kelima polisi yang mengeroyok pria kulit hitam itu sudah dipecat dan pekan ini dijerat sejumlah dakwaan yakni pembunuhan tingkat dua, penyerangan, dan penculikan.

Perilisan rekaman body camera dilakukan oleh otoritas Kota Memphis di Negara Bagian Tennessee, AS.

Baca juga: Video 5 Polisi Memphis AS Aniaya Tyre Nichols hingga Tewas Dirilis

Aksi demonstrasi yang meluas di sejumlah kota AS sampai membuat membuat Garda Nasional dikerahkan ke salah satu daerah, sebagaimana dilansir NPR.

Di Memphis, beberapa demonstran berkumpul di taman pusat kota lalu turun ke jalan, memblokade jembatan I-55 di atas Sungai Mississippi.

Mereka meneriakkan "tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian" dan "keadilan untuk Tyre". Mereka memblokade jembatan selama hampir tiga jam sebelum bubar dengan damai.

Di bagian lain Memphis, beberapa orang berkumpul di gereja atau kelompok kecil untuk merenungkan momen memilukan dan muram kota itu.

Baca juga: Polisi Dibunuh Gangster, Demonstran Serbu Rumah Dinas PM Haiti dan Bandara


Sementara di New York City, para demonstran berkumpul di Times Square sedangkan otoritas setempat menutup Grand Central Station.

Di Boston, aksi demonstrasi disertai berjalan kaki sempat menghentikan lalu lintas.

Selain itu, aksi demonstrasi di pusat kota Los Angeles sempat menegang ketika sekelompok kecil demonstran berkumpul di luar markas Departemen Kepolisian Los Angeles.

Demonstrasi skala kecil lainnya, sebagian besar berjalan damai, juga terjadi di Washington DC, Seattle, Detroit, Atlanta, serta beberapa kota lain.

Baca juga: Pria Ini Sial 3 Kali Jadi Korban Salah Tangkap Polisi karena Punya Nama Sama dengan Bandar Narkoba

Gubernur Georgia Brian Kemp mengumumkan keadaan darurat pekan ini. Sementara personel Garda Nasional terlihat di Atlanta dan berusaha menahan pengunjuk rasa.

Aksi demonstrasi juga terlihat di luar Gedung Putih beberapa jam setelah Presiden AS Joe Biden mendesak warga untuk tidak melakukan kekerasan atau perusakan.

Pada Jumat, sejumlah pejabat Gedung Putih berbicara dengan wali kota di lebih dari selusin kota besar seperti Los Angeles, Philadelphia, dan Chicago untuk memberi tahu mereka tentang bantuan federal.

Keluarga Nichols, termasuk ibunya, RowVaughn Wells, dan ayah tirinya, Rodney Wells, meminta pengunjuk rasa untuk tetap damai.

Aksi demonstrasi sedianya akan tetap digelar selama akhir pekan ini.

Baca juga: Polisi India Larang Pelajar Tonton Dokumenter BBC soal Modi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com