WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Data baru dari sebuah database Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menunjukkan kemungkinan hubungan risiko stroke untuk orang dewasa yang lebih tua (lansia) yang menerima vaksin Pfizer/BioNTech untuk suntikan booster Covid-19.
Meski begitu, sinyalnya lebih lemah dari apa yang telah ditandai oleh badan tersebut pada awal Januari, kata pejabat kesehatan pada hari Kamis (26/1/2023).
Pejabat Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengatakan mereka tidak mendeteksi hubungan antara suntikan dan stroke di dua database pemantauan keamanan lainnya.
Baca juga: CDC Rekomendasikan Vaksin Booster untuk Lawan Omicron
Dilansir dari Associated Press, data baru tersebut dipresentasikan pada pertemuan para ahli luar yang memberi nasihat kepada FDA tentang kebijakan vaksin.
Awal bulan ini, pejabat kesehatan AS mengatakan mereka telah mendeteksi kemungkinan kaitan dengan stroke iskemik pada orang berusia di atas 65 tahun yang menerima suntikan booster terbaru dalam database Vaccine Safety Datalink (VSD).
Mereka mengatakan pada saat itu sangat tidak mungkin untuk mewakili risiko klinis yang sebenarnya.
Dr Nicole Klein dari perusahaan kesehatan Kaiser Permanente, yang menyimpan data VSD untuk CDC, mengatakan tingkat stroke yang diamati dalam database telah melambat dalam beberapa minggu terakhir, tetapi sinyalnya masih signifikan secara statistik, yang berarti kemungkinan besar bukan kebetulan.
Sebagian besar kasus yang dikonfirmasi juga menerima vaksin flu pada saat yang sama, yang mungkin menjadi salah satu faktornya.
Ilmuwan FDA Richard Forshee mengatakan badan tersebut berencana untuk mempelajari apakah ada peningkatan risiko stroke dari menerima dua suntikan pada waktu yang sama.
Kedua agensi masih merekomendasikan orang dewasa yang lebih tua menerima suntikan penguat, yang sekarang disesuaikan untuk menargetkan varian Omicron serta virus corona asli.
Dr Walid Gellad, profesor kedokteran di University of Pittsburgh, mengatakan masalah ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut.
Baca juga: Inggris Sebut Vaksin Booster Bisa Cegah Kematian akibat Omicron hingga 95 Persen
"Terkadang sinyal tidak jelas," kata Gellad melalui email.
"Masuk akal untuk melihat lebih dalam, dan tidak masuk akal untuk mengubah pendekatan mengingat manfaat mendapatkan booster pada kelompok usia ini," tambahnya.
Baca juga: POPULER GLOBAL: Jet Tempur F-35 Kecelakaan | 3 Vaksin Terbaik sebagai Booster Sinovac
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.