Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Majukan Waktu Pemberian Vaksin Booster Covid-19 hingga 2 Bulan

Kompas.com - 17/01/2022, 17:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

TOKYO, KOMPAS.com – Pemerintah Jepang akan memajukan pemberian vaksin dosis penguat (booster) Covid-19 hingga dua bulan lebih cepat.

Hal itu disampaikan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishidavirus pada Senin (17/1/2022), ketika varian Omicron yang sangat menular membuat lonjakan infeksi secara nasional di negaranya.

"Pemerintahan Kishida menempatkan prioritas tertinggi pada penanganan virus corona," kata dia saat menyampaikan pidato kebijakan di hadapan parlemen Jepang, sebagaimana dikutip Reuters, Senin.

Baca juga: Insiden Penusukan Terjadi Lagi di Jepang, Sejumlah Pelajar Luka Saat Ujian Masuk Universitas

Nantinya mulai Maret 2022 di Jepang, suntikan booster untuk lansia akan diberikan 6 bulan setelah suntikan vaksin kedua atau bukan 8 bulan seperti yang direncanakan semula.

Interval pemberian vaksin juga akan dipersingkat 1-2 bulan untuk orang dewasa lainnya.

Menurut proyek Our World in Data di Universitas Oxford, kurang dari 1 persen warga Jepang telah menerima suntikan booster, jauh di belakang Inggris (53 persen) dan Amerika Serikat (24 persen).

Kishida menegaskan adanya pertempuran yang sulit di depan mata dan meminta dukungan rakyat dalam memerangi pandemi.

"Kita perlu mengingatkan diri kita sendiri bahwa musuh tak terlihat ini lebih tangguh dari yang diperkirakan," kata dia.

Kishida bertekad untuk terus maju secara tenang dengan respons berdasarkan temuan terbaru, sambil berkonsultasi dengan para ahli dan tidak membiarkan rasa takut mendominasi.

Baca juga: Dampak Tsunami Tonga sampai Jepang, Amerika, hingga Peru

Pertahanan pulau

Dalam pidato kebijakan di depan parlemen, Kishida juga mengatakan bahwa Jepang akan memperkuat kemampuan pertahanan di sekitar pulau-pulau barat dayanya di dekat Taiwan.

Kishida mengatakan, dia berencana untuk memperkuat kemampuan pertahanan Jepang agar lebih melindungi rantai Pulau Nansei, yang membentang ke Taiwan dari Kyushu, pulau paling selatan dari empat pulau utama Jepang.

Ketegangan atas Taiwan telah meningkat ketika Presiden China Xi Jinping berusaha untuk menegaskan klaim kedaulatan negaranya atas pulau yang diperintah secara demokratis itu.

Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan bulan lalu, setiap keadaan darurat di Taiwan akan menjadi keadaan darurat bagi Jepang dan aliansi keamanan Tokyo dengan AS.

Kishida juga mengatakan, Jepang berdiri teguh melawan peluncuran rudal Korea Utara.

"Peluncuran rudal balistik Korea Utara yang berulang tidak pernah dapat diterima, dan peningkatan signifikan dari teknologi rudalnya tidak boleh dibiarkan," kata dia.

Korut telah melakukan serangkaian peluncuran rudal balistik tahun ini dalam rangkaian uji coba senjata yang luar biasa cepat.

Baca juga: Tsunami Terjang Jepang setelah Tonga, Ketinggian 1,2 Meter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ancaman Bom Picu Evakuasi Bandara Billund di Denmark, Polisi Tangkap Seorang Pria

Ancaman Bom Picu Evakuasi Bandara Billund di Denmark, Polisi Tangkap Seorang Pria

Global
Asosiasi Dokter Korea Selatan: Jika Pemerintah Tak Mengalah, Sistem Perawatan Kesehatan Bisa Runtuh

Asosiasi Dokter Korea Selatan: Jika Pemerintah Tak Mengalah, Sistem Perawatan Kesehatan Bisa Runtuh

Global
DPR AS Gelar Pemungutan Suara untuk Beri Persetujuan Bantuan ke Ukraina

DPR AS Gelar Pemungutan Suara untuk Beri Persetujuan Bantuan ke Ukraina

Global
Jerman Akan Kirim Fregat 'Hamburg' untuk Lindungi Kapal-kapal di Laut Merah

Jerman Akan Kirim Fregat "Hamburg" untuk Lindungi Kapal-kapal di Laut Merah

Global
Kapal Terbalik di India, 7 Orang Tewas

Kapal Terbalik di India, 7 Orang Tewas

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Tembus 34.049 Orang, Gencatan Senjata Dinantikan

Jumlah Korban Tewas di Gaza Tembus 34.049 Orang, Gencatan Senjata Dinantikan

Global
Apa Sebenarnya Penyebab Ledakan Pangkalan Militer di Irak?

Apa Sebenarnya Penyebab Ledakan Pangkalan Militer di Irak?

Global
Warga Ini Sudah Masak Banyak dan Pasang Tenda untuk Halal Bihalal Lebaran, Ternyata Teman-temannya Ingkar Datang

Warga Ini Sudah Masak Banyak dan Pasang Tenda untuk Halal Bihalal Lebaran, Ternyata Teman-temannya Ingkar Datang

Global
Arab Saudi dan Beberapa Negara Menyesal Upaya Palestina Jadi Anggota PBB Gagal

Arab Saudi dan Beberapa Negara Menyesal Upaya Palestina Jadi Anggota PBB Gagal

Global
Dalam Sehari, 2 Calon Wali Kota di Meksiko Dilaporkan Tewas

Dalam Sehari, 2 Calon Wali Kota di Meksiko Dilaporkan Tewas

Global
Korea Utara Kembali Uji Coba Hulu Ledak Superbesar

Korea Utara Kembali Uji Coba Hulu Ledak Superbesar

Global
Perang di Sudan, PBB: 800 Ribu Warga Berada dalam Bahaya Ekstrem

Perang di Sudan, PBB: 800 Ribu Warga Berada dalam Bahaya Ekstrem

Global
Hari Ini, Pemimpin Hamas Adakan Pembicaraan dengan Turkiye

Hari Ini, Pemimpin Hamas Adakan Pembicaraan dengan Turkiye

Global
Rangkuman Hari ke-786 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Ukraina Gempur Belgorod | Zelensky Terus Desak NATO

Rangkuman Hari ke-786 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Ukraina Gempur Belgorod | Zelensky Terus Desak NATO

Global
Drone Ukraina Serang Belgorod, 2 Warga Sipil Tewas

Drone Ukraina Serang Belgorod, 2 Warga Sipil Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com