LONDON, KOMPAS.com - Pemberian vaksin booster Covid-19 disebut dapat meningkatkan perlindungan terhadap kematian dari varian Omicron hingga 95 persen pada orang berusia lebih dari 50 tahun.
Hal itu dikemukakan Badan Keamanan Kesehatan Inggris atau UK Health Security Agency (UKHSA) pada Kamis (27/1/2022).
Jadi, bisa dibilang pemberian vaksin booster bisa efektif cegak kematian akibat Omicron.
Baca juga: POPULER GLOBAL: Jet Tempur F-35 Kecelakaan | 3 Vaksin Terbaik sebagai Booster Sinovac
UKHSA menyatakan bahwa sekitar enam bulan setelah dosis kedua dari salah satu vaksin Covid-19, perlindungan terhadap kematian dengan Omicron adalah sekitar 60 persen pada mereka yang berusia 50 tahun ke atas.
Nah, angka persentase perlindungan terhadap kematian dengan Omicron ini didapati meningkat menjadi sekitar 95 persen dua minggu setelah menerima dosis booster vaksin Covid-19.
KHSA menambahkan, data terus menunjukkan bahwa pemberian vaksin booster dapat memberikan tingkat perlindungan yang tinggi terhadap rawat inap.
Efektivitas terhadap rawat inap usai booster suntikan Pfizer-BioNTech diberitakan misalnya, yakni bisa mencapai 90 persen. Meski perlindungan tersebut akan turun menjadi 75 persen pada 10-14 minggu setelah booster.
Untuk Moderna (MRNA.O), efektivitas terhadap rawat inap adalah 90-95 persen hingga 9 minggu setelah booster.
Baca juga: Israel Sediakan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat untuk Orang Rentan 18 Tahun ke Atas
“Buktinya jelas, vaksin membantu melindungi kita semua dari efek Covid-19 dan booster menawarkan perlindungan tingkat tinggi dari rawat inap dan kematian pada anggota masyarakat kita yang paling rentan,” kata Dr Mary Ramsay, Kepala Imunisasi di UKHSA, sebagaimana diberitakan Reuters, Jumat (28/1/2022).
UKHSA juga mengeluarkan analisis awal efektivitas vaksin terhadap subvarian Omicron yang BA.2 yang tumbuh di Inggris dan Denmark.
Badan kesehatan tersebut menemukan tingkat perlindungan yang cukup signifikan terhadap infeksi subvarian ini.
"Setelah dua dosis, efektivitas masing-masing adalah 9 persen dan 13 persen untuk BA.1 dan BA.2, setelah 25 minggu lebih. Ini meningkat menjadi 63 persen untuk BA.1 dan 70 persen untuk BA.2 mulai dua minggu setelah vaksinasi booster,” terang UKHSA.
Baca juga: Pemberian Vaksin Covid-19 Dosis Keempat di Israel Disebut Bisa Tingkatkan Antibodi 5 Kali Lipat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.