Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Mematikan Ukraina Ungkap Kelemahan Baru Rusia

Kompas.com - 05/01/2023, 16:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.comRusia menyebut kematian puluhan tentaranya dalam serangan roket Ukraina di Makiivka pada malam tahun baru disebabkan karena penggunaan ponsel.

Rusia menuturkan, ada tentaranya yang menggunakan ponsel secara ilegal di medan perang sehingga posisinya terlacak oleh Ukraina.

Sejumlah pihak mengkritik alasan ponsel tersebut hanyalah upaya untuk mengalihkan kesalahan.

Baca juga: 89 Tentara Rusia Tewas Diserang Roket Ukraina, Kelompok Nasionalis: Komandan Tidak Becus

Akan tetapi, jika pasukan Ukraina benar-benar memanfaatkan geolokasi ponsel untuk melancarkan serangan roket, hal itu justru mengungkapkan kecerobohan operasional tentara Rusia di medan perang menurut para analis.

Dilansir dari AFP, jika klaim Rusia itu ternyata benar, serangan roket tersebut juga menjadi contoh terbaru dari peran penting geolokasi dalam peperangan.

Pada 1996, rudal udara-ke-permukaan Rusia membunuh Presiden Chechnya Dzhokhar Dudayev setelah lokasinya terlacak karena telepon satelit yang dia gunakan.

Pada Januari 2018, tentara AS menemukan bahwa data dari aplikasi kebugaran Strava Labs memungkinkan penempatan pasukannya di pangkalan di Afghanistan, Irak, dan Suriah.

Research Associate di The Soufan Center Joseph Shelzi yang berbasis di New York mengatakan, serangan di Makiivka merupakan sebuah pengingat.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-315 Serangan Rusia ke Ukraina: Ponsel Penyebab Gempuran di Makiivka | Perancis Janji Kirim Tank

“Penggunaan ponsel di medan perang sangat berbahaya dan jarang sepadan dengan risiko yang akan muncul,” kata Shelzi.

Dia menuturkan, pemerintah memiliki jangkauan pengamatan yang tinggi atas apa yang terjadi terhadap jaringan telekomunikasi domestiknya.

“Militer Ukraina telah terbukti sangat mahir menggabungkan potongan-potongan informasi untuk menargetkan pasukan Rusia,” tambah Shelzi.

Di Rusia sendiri, media pro-Kremlin dan blogger militer menegaskan bahwa tentara Rusia tidak boleh meremehkan kemampuan Ukraina dalam mengeksploitasi keamanan operasional yang buruk di garis depan.

Lembaga think tank Institute for the Study of War menyampaikan, seorang sumber meminta Rusia untuk menerapkan aturan yang lebih ketat tentang penggunaan ponsel di antara prajuritnya.

Baca juga: Saat Kelompok Janda Tentara Rusia Minta Putin Perintahkan Mobilisasi Pasukan Besar-besaran di Ukraina...

AFP melaporkan, para tentara Rusia kala itu kemungkinan mengirim kabar kepada keluarga mereka karena momen tahun baru.

Di satu sisi, sejumlah analis menuturkan teknologi Rusia yang tidak memadai juga menjadi masalah dan bahkan lebih sulit untuk diperbaiki.

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Global
Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Global
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com