Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Cerita Pelarian Warga China ke AS, Lewat Rute Migran Paling Berbahaya di Dunia

Kompas.com - 26/12/2022, 23:17 WIB

KOMPAS.com - China mungkin sedang melonggarkan sejumlah pembatasan Covid, tapi kebijakan pandemi yang sangat ketat membuat banyak warganya mencari negara lain untuk ditinggali agar punya masa depan yang lebih baik, apa pun risiko yang akan mereka hadapi.

Tiga hari perjalanan di belantara hutan hujan tropis Amerika Tengah, sekitar 15.000 kilometer (9.300 mil) jauhnya dari rumah, keluarga Sun memutuskan untuk membuang perlengkapan kemah untuk meringankan beban perjalanan.

Mereka mengira bisa keluar dari hutan pada malam harinya. Alih-alih keluar dari hutan, mereka justru masih terdampar di tengah hutan dengan hujan lebat.

Baca juga: Taiwan Sebut China Kerahkan 71 Pesawat Tempur dalam Latihan Perang

Malam itu, Sun Jincai, istri beserta tiga anaknya - masing-masing berusia enam, sembilan dan 11 tahun - masuk ke dalam tenda kecil yang mereka temukan di jalan setapak.

Sepertinya itu adalah tenda yang ditinggalkan oleh imigran lain, sama seperti mereka.

Di tenda kecil itu, mereka berusaha mengabaikan air dingin yang menetes dari atap tenda yang tipis.

"Untungnya, tak ada satu pun dari kami yang sakit," kata Sun.

Ini hanya satu dari banyak rintangan berbahaya yang mereka lalui dalam perjalanan dari China ke Amerika Serikat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa depan yang “lebih baik”

Sun, 34 tahun, istri dan anak bungsunya dulu menghabiskan sebagian besar waktunya di wilayah pesisir China, di mana pekerjaan melimpah ruah.

Dua anaknya yang lain tinggal bersama kakeknya sekitar 400 mil dari Jianxi, provinsi yang terkurung daratan di timur China. Mereka tinggal di sana karena sulit untuk mendapatkan sekolah di wilayah rumahnya.

Baca juga: Singapura Batasi Penjualan Panadol Usai Banyak Diburu Warga karena Lonjakan Covid di China

Halaman:
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Putin Selalu Sediakan Es Krim Rusia untuk Xi Jinping, Kremlin Jelaskan Alasanya

Putin Selalu Sediakan Es Krim Rusia untuk Xi Jinping, Kremlin Jelaskan Alasanya

Global
Rangkuman Hari Ke-390 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping Temui Putin, Rusia Balas ICC

Rangkuman Hari Ke-390 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping Temui Putin, Rusia Balas ICC

Global
5 Stasiun TV di Ekuador Terima Bom Surat, 1 Meledak

5 Stasiun TV di Ekuador Terima Bom Surat, 1 Meledak

Global
Ukraina Klaim Ledakan Pasokan Rudal di Crimea, Rusia Sebut Warga Sipil Jadi Sasaran

Ukraina Klaim Ledakan Pasokan Rudal di Crimea, Rusia Sebut Warga Sipil Jadi Sasaran

Global
Pemerintah RI Isyaratkan Timnas Israel Boleh Ikut Piala Dunia U-20

Pemerintah RI Isyaratkan Timnas Israel Boleh Ikut Piala Dunia U-20

Global
Rusia Akan Kembalikan Anak-anak Ukraina?

Rusia Akan Kembalikan Anak-anak Ukraina?

Global
Putin Sambut Hangat Xi Jinping, Bertemu 4,5 Jam, Singgung Ukraina

Putin Sambut Hangat Xi Jinping, Bertemu 4,5 Jam, Singgung Ukraina

Global
[POPULER GLOBAL] Antisipasi Trump Ditangkap | Konsekuensi Penangkapan Putin

[POPULER GLOBAL] Antisipasi Trump Ditangkap | Konsekuensi Penangkapan Putin

Global
Mantan Presiden Rusia Ancam Luncurkan Rudal Hipersonik ke ICC karena Perintahkan Tangkap Putin

Mantan Presiden Rusia Ancam Luncurkan Rudal Hipersonik ke ICC karena Perintahkan Tangkap Putin

Global
9 Warga China Ditembak Mati di Tambang Emas Afrika Tengah, Pemberontak Tuding Ulah Wagner

9 Warga China Ditembak Mati di Tambang Emas Afrika Tengah, Pemberontak Tuding Ulah Wagner

Global
20 Tahun Invasi AS ke Irak: Getirnya Masih Terasa Sampai Kini, Alasan Perang Bohong Belaka

20 Tahun Invasi AS ke Irak: Getirnya Masih Terasa Sampai Kini, Alasan Perang Bohong Belaka

Global
Xi Jinping Tiba di Moskwa Disambut Putin, Ini Agenda Kunjungannya

Xi Jinping Tiba di Moskwa Disambut Putin, Ini Agenda Kunjungannya

Global
Soal Perintah Penangkapan Putin, Kremlin: Jelas Tanda Permusuhan

Soal Perintah Penangkapan Putin, Kremlin: Jelas Tanda Permusuhan

Global
Curhat WN Ukraina di Bali soal Wacana Pencabutan Visa on Arrival

Curhat WN Ukraina di Bali soal Wacana Pencabutan Visa on Arrival

Global
Parlemen Thailand Dibubarkan Raja, Pemilu Segera Digelar

Parlemen Thailand Dibubarkan Raja, Pemilu Segera Digelar

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+