Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Lonjakan Kasus Baru Covid-19 di China Picu Mutasi Baru?

Kompas.com - 26/12/2022, 22:46 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Editor

Penulis: VOA INDONESIA

BEIJING, KOMPAS.com - Apakah lonjakan kasus baru Covid-19 di China dapat memicu mutasi baru?

Para ilmuwan mengaku tidak tahu, tetapi khawatir itu mungkin terjadi.

Namun menurut mereka, dampaknya bisa jadi mirip dengan varian omicron yang beredar luas di sana sekarang, atau merupakan kombinasi varian yang sudah ada atau varian lain yang sama sekali berbeda.

Pakar penyakit menular di Universitas John Hopkins Dr Stuart Campbell Ray mengatakan, “China memiliki populasi yang sangat besar namun kekebalannya terbatas. Itu tampaknya melatarbelakangi potensi ledakan varian baru.”

Baca juga: 3 Tahun Covid-19, Singapura Kembali Gelar Pesta Tahun Baru di Marina Bay

Setiap infeksi baru memungkinkan virus corona bermutasi, dan virus ini merebak dengan sangat cepat di China.

Sebagian wilayah negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa ini tidak lagi memberlakukan kebijakan “nol Covid” China.

Dan meskipun tingkat vaksinasi yang dilaporkan secara keseluruhan tinggi, jumlah orang yang divaksinasi penguat (booster) rendah, terutama di kalangan orang tua.

Menurut Ray, vaksin buatan China terbukti kurang ampuh melawan infeksi serius dibandingkan vaksin versi messenger RnA buatan Barat.

Banyak warga di China yang divaksinasi lebih dari satu kali tahun lalu, yang berarti kekebalannya mulai berkurang. Alhasil, ini menjadi lahan subur bagi virus untuk bermutasi.

“Ketika terjadi gelombang besar infeksi, biasanya diikuti dengan munculnya varian baru,” ujar Ray sebagaimana dilansir VOA Indonesia.

Baca juga: Singapura Batasi Penjualan Panadol Usai Banyak Diburu Warga karena Lonjakan Covid di China

Seorang pekerja dengan alat pelindung merawat pengunjung di unit gawat darurat Rumah Sakit Rakyat No. 4 Langfang di Kota Bazhou di Provinsi Hebei, China utara, Kamis, 22 Desember 2022.AP via VOA INDONESIA Seorang pekerja dengan alat pelindung merawat pengunjung di unit gawat darurat Rumah Sakit Rakyat No. 4 Langfang di Kota Bazhou di Provinsi Hebei, China utara, Kamis, 22 Desember 2022.

Lahan subur mutasi virus?

Sekitar tiga tahun lalu versi asli virus corona merebak dari China ke seluruh dunia, dan akhirnya digantikan oleh varian delta, lalu varian omicron dan turunannya; yang hingga saat ini masih terus menjangkiti dunia.

Dr Shan-Lu Liu yang mengkaji virus ini di Ohio State University mengatakan banyak varian omicron yang terdeteksi di China – termasuk BF.7 – yang sangat mahir mengelabui kekebalan dalam tubuh dan diyakini telah mendorong lonjakan kasus baru Covid-19 saat ini.

Para pakar mengatakan populasi yang hanya sebagian memiliki kekebalan tubuh, seperti di China, memberi tekanan khusus pada virus untuk bermutasi.

Ray membandingkan virus itu dengan petinju “yang belajar menghindari keterampilan yang dimiliki lawan dan beradaptasi untuk menyiasatinya.”

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com