Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Tempur Israel Serang Jalur Gaza, Uni Eropa Tuntut Pertanggungjawaban

Kompas.com - 05/12/2022, 19:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

GAZA, KOMPAS.com - Pesawat-pesawat tempur Israel menyerang Jalur Gaza setelah sebuah roket mendarat di Israel selatan.

Serangan ini dilakukan di tengah tingginya ketegangan di Tepi Barat yang diduduki, di mana 10 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel sejak pekan lalu.

Militer Israel mengatakan serangan udara pada Minggu (4/12/2022) dini hari menargetkan fasilitas pembuatan senjata dan terowongan bawah tanah milik Hamas, menurut kantor berita AP.

Baca juga: Tembakan Pasukan Israel Bunuh 3 Warga Palestina di Tepi Barat

“Serangan semalam kelanjutan dari upaya untuk menghambat pembangunan pasukan,” kata tentara Israel mengacu pada Hamas, menurut laporan AP dilansir dari Al Jazeera.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas roket yang jatuh di Israel, insiden pertama kali dalam sebulan.

Menurut militer Israel, roket tersebut mendarat di area terbuka dekat pagar pemisah Israel pada Sabtu (4/12/2022) malam. Tidak ada korban atau kerusakan properti yang dilaporkan.

“Eksekusi Huwara”

Serangan udara di Gaza juga terjadi menyusul kemarahan atas penembakan dari jarak dekat terhadap seorang pemuda Palestina, Ammar Mufleh (23 tahun).

Pembunuhan itu dilakukan oleh seorang tentara Israel di siang bolong pada Jumat (2/12/2022) dan terekam dalam video.

Rekaman mengerikan itu memicu kemarahan yang luas di kalangan warga Palestina, yang kemudian menyerukan media sosial untuk meningkatkan perlawanan terhadap pendudukan Israel.

Kementerian luar negeri Palestina mengutuk penembakan Mufleh sama saja dengan eksekusi.

Baca juga: Saat PBB Membagi Tanah Palestina pada Israel, 29 November 1947...

Para aktivis Palestina serta pengguna media sosial menggunakan tagar "Eksekusi Huwara" dalam bahasa Arab, menyerukan tanggapan atas kejahatan yang dilakukan oleh pasukan Israel.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan dia "sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan di Tepi Barat yang diduduki".

“Selama hari-hari terakhir saja, 10 warga Palestina telah dibunuh oleh ISF (Pasukan Keamanan Israel). Pembunuhan tragis kemarin terhadap seorang pria Palestina, Ammar Mifleh, oleh anggota ISF adalah contoh terbaru,” kata Borrell.

“Fakta yang tidak dapat diterima seperti itu harus diselidiki dan harus ada pertanggungjawaban penuh. Di bawah hukum internasional, (penggunaan) kekuatan mematikan hanya dibenarkan dalam situasi di mana terdapat ancaman serius dan segera terhadap kehidupan,” katanya.

Setidaknya 207 warga Palestina tewas di wilayah pendudukan Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur sepanjang tahun ini.

Baca juga: Ketika Liga Arab Terpecah antara Perjuangkan Palestina dan Normalisasi dengan Israel…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com