"Kita tak bisa menilai seluruhnya. Kebanyakan dari mereka itu justru mengkhawatirkan hidupnya sendiri," katanya.
Svitlana juga mengingat sebuah panggilan dari seorang pria yang tinggal di Crimea - wilayah Ukraina yang diduduki Rusia - dan telah dimobilisasi untuk melawan keluarganya dan negaranya sendiri.
Nampaknya Moska saat ini telah memblokir nomor telepon hotline ini agar tidak dapat dihubungi dari dalam Rusia. Panggilan dari kartu SIM Inggris atau Rusia akan diterima dengan pesan error.
Baca juga: AS dan Perancis Minta Rusia Bertanggung Jawab atas Kehancuran Ukraina
"Tanya pada diri Anda sendiri - apa yang Anda perjuangkan?" kata pengisi suara dramatis dalam video propaganda Ukraina "I Want To Live" yang ditujukan kepada tentara Rusia.
Ledakan kemudian muncul selaras dengan latar musik yang kuat, dan terdapat gambaran tentara Rusia yang menyerah sebelum dua nomor telepon muncul di bagian akhir.
Mereka bahkan disuruh untuk mengibarkan bendera putih jika mereka terlalu dekat dengan garis depan pertempuran.
Ini, tentu saja, bagian dari perang informasi. Upaya Ukraina untuk melemahkan moral Rusia.
Di dinding kantor Svitlana terdapat foto tawanan perang Ukraina. Mereka semua dianggap masih hidup, dan hotline ini adalah inti dari upaya Kyiv untuk membawa mereka pulang.
Baca juga: Rusia Ganggu Pertahanan Udara Ukraina, Ini Caranya
Sekali mereka menyerah, tawanan perang dari kubu Rusia dapat digunakan sebagai sesuatu yang bernilai untuk pertukaran tawanan di masa mendatang.
Menurut Institut Kajian Perang, Kremlin juga melakukan pertukaran lebih banyak tawanan perang agar bisa menenangkan kritik dari dalam Rusia.
Diperkirakan ada ribuan tawanan perang dari kedua sisi, tapi jumlah pastinya masih belum jelas.
"Kami terutama ingin menyasar sebagian tentara Rusia yang dimobilisasi, yang bukan hanya tidak bisa bertempur, tapi mereka dilempar ke medan perang sebagai umpan meriam," kata Vitalii Matviyenko kepala "I Want To live".
"Proyek ini dibuat agar nyawa mereka terjamin, jika mereka menyerah secara sukarela," ucapnya.
Bagi pasukan Ukraina yang kalah jumlah, layanan hotline ini juga diharapkan bisa melemahkan pihak lawan yang lebih banyak kekuatannya.
Baca juga: Spanyol Geger Bom Surat, Perdana Menteri dan Kedubes Ukraina Dapat Kiriman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.