Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus Pimpin Misa di Bahrain: Tunjukkan Kebaikan meski Diperlakukan Buruk

Kompas.com - 07/11/2022, 20:52 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

AWALI, KOMPAS.com - Pemimpin umat Katolik sedunia Paus Fransiskus mengadakan misa untuk ribuan umat Katolik di Bahrain pada Sabtu (5/11/2022).

Kepada umat Katolik yang menjadi kelompok minoritas di negara tersebut, Paus mendesak mereka untuk menunjukkan kebaikan kepada tuan rumah, bahkan jika merasa diperlakukan dengan buruk.

Dilansir dari Reuters, ada sekitar 30.000 orang yang memenuhi Stadion Nasional Bahrain dan merupakan pertemuan terbesar kedua untuk misa kepausan di Semenanjung Arab.

Baca juga: Bahas Soal Pornografi dengan Para Imam, Ini Peringatan Paus Fransiskus

"Ini keajaiban," kata Mary Grace Fortes, 36 tahun, seorang Filipina yang bekerja di resepsi sebuah hotel di Bahrain.

"Sangat penting bagi kami," tambahnya.

Seperti banyak wanita Filipina yang bekerja di luar negara mereka, Fortes menikah dan mengirim uang kembali ke rumah untuk membantu menghidupi keluarganya, termasuk suami dan putranya yang berusia 16 tahun.

Ratusan pekerja asing Katolik diangkut dengan bus di sepanjang 25 km King Fahd Causeway yang menghubungkan Bahrain dengan Arab Saudia, di mana tidak ada gereja dan di mana umat Katolik tidak dapat beribadah secara terbuka.

"Orang-orang Bahrain mengatur segalanya dengan sempurna untuk kami," kata Jos Chazoor (53) yang berasal dari Kerala di India dan bekerja sebagai manajer untuk sebuah perusahaan peralatan medis di Arab Saudi.

Ibu Chazoor yang berusia 75 tahun terlalu diliputi emosi untuk menanggapi pertanyaan wartawan tepat sebelum paus tiba di stadion yang penuh sesak dengan sambutan antusias dengan mengibarkan bendera kuning-putih Vatikan.

Baca juga: Paus Fransiskus Desak Reformasi PBB, Singgung Soal Perang di Ukraina dan Pandemi

"Dia terlalu bersemangat untuk berbicara," kata Chazoor, yang berkendara bersama ibunya melewati jalan lintas dari Arab Saudi secara teratur untuk menghadiri misa di salah satu dari dua gereja Bahrain, yang menyediakan pelayanan pastoral bagi sekitar 160.000 umat Katolik di Bahrain.

Dalam homilinya, Fransiskus tampak memuji kebijakan Bahrain yang relatif terbuka terhadap non-muslim.

"Tanah ini adalah gambaran hidup dari koeksistensi dalam keragaman, dan memang gambaran dunia kita, yang semakin ditandai dengan migrasi terus-menerus dari masyarakat dan oleh pluralisme ide, adat istiadat dan tradisi," kata dia.

Pekerja asing yang banyak dari Asia menjadi tulang punggung ekonomi Bahrain, bekerja di sektor-sektor, seperti konstruksi, perhotelan, transportasi, dan sektor minyak dan gas.

Organisasi Perburuhan Internasional mengatakan, para pekerja migran Teluk telah lama menghadapi masalah termasuk eksploitasi oleh agen perekrutan dan majikan, kondisi kerja yang buruk, akses terbatas ke keadilan, dan kebebasan berserikat yang terbatas atau tidak sama sekali.

Baca juga: Ditolak Temui Paus Fransiskus, Turis AS Pecahkan Patung Museum Vatikan

Paus Fransiskus mendesak para pendengarnya untuk bersikap baik bahkan kepada penduduk asli di wilayah Teluk meski jika tidak diperlukan dengan baik.

Halaman:

Terkini Lainnya

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com