Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus Desak Reformasi PBB, Singgung Soal Perang di Ukraina dan Pandemi

Kompas.com - 16/10/2022, 19:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

VATICAN CITY, KOMPAS.com - Paus Fransiskus mendesak perlunya reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setelah pandemi Covid-19 dan perang Rusia di Ukraina menunjukkan terbatasnya peran organisasi internasional itu.

Dalam kutipan buku barunya yang diterbitkan Minggu (16/10/2022), Pemimpin Gereja Katolik Roma menilai kebutuhan untuk mereformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi "lebih dari jelas" saat ini.

Paus dari Argentina itu mengatakan invasi Rusia ke Ukraina pada Februari menyoroti kebutuhan untuk memastikan struktur multilateral saat ini - terutama Dewan Keamanan PBB.

Baca juga: Paus Fransiskus: Memasok Senjata ke Ukraina dapat Diterima secara Moral

Ini supaya badan tersebut bisa menemukan "cara yang lebih gesit dan efektif untuk menyelesaikan konflik".

"Di masa perang, penting untuk menegaskan bahwa kita membutuhkan lebih banyak multilateralisme dan multilateralisme yang lebih baik," tetapi PBB tidak lagi cocok untuk "realitas baru", tambahnya dalam kutipan yang diterbitkan oleh harian La Stampa.

Organisasi ini didirikan untuk mencegah kengerian dua Perang Dunia terjadi lagi, tetapi meskipun ancaman yang diwakili oleh konflik itu masih hidup, "dunia saat ini tidak lagi sama", kata Paus ke-266.

"Perlunya reformasi ini menjadi lebih dari jelas setelah pandemi," ketika sistem multilateral saat ini "menunjukkan semua batasnya", tambahnya sebagaimana dilansir AFP.

Paus Fransiskus mengecam distribusi vaksin yang tidak merata sebagai "contoh mencolok" dari hukum kekuatan yang berlaku di atas solidaritas.

Baca juga: Paus Fransiskus Minta Diundang ke Korea Utara

Pria berusia 85 tahun itu menganjurkan "reformasi organik" yang bertujuan untuk memungkinkan organisasi internasional menemukan kembali tujuan esensial mereka, yakni "melayani keluarga manusia."

Menurutnya, lembaga internasional harus merupakan hasil dari "konsensus yang seluas mungkin".

Paus juga mengusulkan jaminan makanan, kesehatan, hak-hak ekonomi dan sosial yang menjadi dasar keputusan lembaga-lembaga internasional.

Buku baru Paus Fransiskus: "I ask you in the name of God: Ten prayers for a future of hope," akan keluar di Italia pada Selasa (18/10/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com