Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Peringatkan Inggris Masuk Terlalu Dalam di Konflik Ukraina

Kompas.com - 04/11/2022, 08:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Sky News

LONDON, KOMPAS.com - Duta Besar Rusia untuk Inggris mengeklaim Inggris berperan dalam serangan terhadap kapal perangnya.

Dia memperingatkan bahwa negara itu sudah terlalu dalam dalam perang Ukraina.

Dilansir dari Sky News, dalam sebuah wawancara dengan Mark Austin, diplomat top Andrei Kelin mengeklaim dia memiliki bukti bahwa pasukan khusus Inggris terlibat dalam serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap armada Laut Hitam Rusia di Crimea.

Baca juga: Seorang Pria Serang Fasilitas Migran Inggris, Lemparkan Bom Molotov lalu Bunuh diri

Dia mengaku telah menyerahkan bukti kepada duta besar Inggris.

Diminta untuk memberikan bukti klaim Rusia, Kevin mengatakan pihaknya tahu tentang partisipasi spesialis Inggris dalam pelatihan, persiapan dan pelaksanaan kekerasan terhadap infrastruktur Rusia dan armada Rusia di Laut Hitam.

"Kami tahu bahwa itu telah dilakukan," ujarnya.

Ditekan untuk memberikan bukti kepada publik atas tuduhan bahwa serangan terhadap armada Rusia di Laut Hitam dilakukan di bawah bimbingan dan kepemimpinan spesialis Angkatan Laut Inggris, Kelin mengatakan bahwa serangan itu telah diserahkan kepada duta besar Inggris.

"Bukti akan segera beredar di publik, mungkin hari ini, mungkin besok," ujarnya.

Baca juga: Pesawat yang Ditumpangi Permaisuri Inggris Alami Kerusakan Besar di Moncongnya Diduga Menabrak Burung

Dia memperingatkan bahwa keterlibatan Inggris terlalu dalam dalam konflik membuat situasinya bisa menjadi semakin berbahaya.

Inggris sendiri menyebut klaim itu dirancang untuk mengalihkan perhatian dari kegagalan militer Rusia

"Dalam beberapa hari terakhir, Rusia telah membuat berbagai tuduhan terhadap Inggris, jelas dirancang untuk mengalihkan perhatian dari invasi ilegal Rusia ke Ukraina," ungkapnya.

"Kami tidak berencana untuk memberikan komentar atas tuduhan ini. Bukan rahasia lagi bahwa Inggris telah memimpin publik dalam dukungan kami ke Ukraina dan telah bertahan sejak aneksasi ilegal Rusia atas Crimea pada tahun 2014," tambah pihak otoritas Inggris.

Baca juga: Inggris Berjanji Segera Gelar Pemilihan di Irlandia Utara

Moskwa telah menjadikan Inggris sebagai ujung tanduk Barat yang sangat berbahaya bagi Rusia.

Presiden Vladimir Putin mengatakan Inggris sedang merencanakan untuk menghancurkan Rusia dan mengukir sumber daya alamnya yang besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com