Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Buat Warga Inggris Tinggalkan Makanan Sehat Mahal, dari Ikan dan Sayuran ke Daging Olahan dan Pizza

Kompas.com - 28/10/2022, 18:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

LONDON, KOMPAS.com - Sayuran dan ikan segar tidak lagi menjadi menu di Inggris. Pizza kemasan dan daging olahan adalah hidangan hari ini.

Dilansir Reuters, banyak rumah tangga Inggris beralih dari makanan sehat karena inflasi yang merajalela.

Inflasi mendorong mereka ke makanan olahan yang lebih murah, menurut data konsumen dan para ahli yang khawatir Inggris bisa mengalami penurunan nutrisi.

Baca juga: Bisakah Rishi Sunak Disebut sebagai Obama-nya Inggris?

Joanne Farrer, warga Inggris, biasa menyajikan makan malam daging sapi panggang atau semur yang dikemas dengan sayuran segar untuk ketiga anaknya.

Sekarang dia lebih cenderung memberi mereka nugget ayam dan kentang goreng atau sosis dan kentang tumbuk, yang lebih murah dan mengenyangkan.

Pembayaran kesejahteraan bulanannya sebagian besar ditelan oleh sewa dan kenaikan biaya gas dan listrik.

Baca juga: Putin Sebut Eks PM Inggris Liz Truss Gila Saat Bicara Peluang Rusia Pakai Nuklir

"Sepertinya tidak ada cahaya di ujung terowongan," kata pria berusia 44 tahun, yang melakukan pekerjaan sukarela untuk badan amal di kota Portsmouth di pantai selatan Inggris.

Ketika harga bahan makanan naik secara keseluruhan, biaya makanan segar sebagian besar telah melampaui produk olahan dan kemasan, menurut indeks harga konsumen (CPI) resmi Inggris.

Harga sayuran segar naik sekitar 14 persen pada September dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Sementara daging sapi segar juga melonjak 14 persen, ikan 15 persen, unggas 17 persen, telur 22 persen dan susu rendah lemak 42 persen.

Sementara itu, daging yang diasinkan atau diasap seperti bacon dan keripik naik lebih lambat masing-masing sekitar 12 persen, pizza kemasan naik hampir 10 persen, camilan manis seperti permen karet naik 6 persen dan cokelat naik lebih dari 3 persen.

Baca juga: Meski Punya Rumah Mewah, PM Inggris Rishi Sunak Akan Tinggal di Rumah Dinas Kecil

Kebiasaan berbelanja juga berubah, menurut data eksklusif dari NielsenIQ, yang menciptakan 37 produk makanan.

Volume penjualan sayuran segar turun lebih dari 6 persen dan daging segar lebih dari 7 persen di bulan Agustus, misalnya, sementara penjualan makanan ringan dan permen naik hampir 4 persen.

Data menggarisbawahi tren makanan olahan yang tersirat oleh angka CPI, yang tidak termasuk penjualan, menaikkan bendera merah untuk pendukung kesehatan masyarakat.

Baca juga: PM Inggris Rishi Sunak Pertimbangkan Naikkan Pajak dan Potong Anggaran Publik

"Ada banyak bukti bahwa pola makan buruk yang kurang buah dan sayuran memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan," kata Shona Goudie, manajer penelitian kebijakan di Food Foundation, sebuah badan amal Inggris yang mempromosikan diet sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com