KOMPAS.com - Pendukung presiden Brasil Jair Bolsonaro tumpah di jalan pada Rabu (2/11/2022), beramai-ramai memprotes hasil Pilpres Brasil.
Familiar dan pernah terjadi di Indonesia. Hal yang mungkin membuat berita ini ada di pemuncak Populer Global Kamis (3/11/2022).
Ada pula kabar lain yang tak kalah menarik. Semuanya bisa disimak dalam rangkuman berikut ini.
Baca juga: Inflasi Turkiye Tembus 85,5 Persen, Tertinggi Sejak 1998, Harga Makanan Melonjak 99 Persen
Pendukung Presiden Brasil Jair Bolsonaro pada Rabu (2/11/2022) menggelar rapat umum untuk menyerukan intervensi angkatan bersenjata menyusul terpilihnya Luiz Inacio Lula da Silva.
Dilansir dari Reuters, hal ini jadi sebuah langkah yang menurut para pakar militer, di luar kendali.
Otoritas pemilihan negara itu pada hari Minggu mengatakan Lula memenangkan hampir 51 persen suara.
Bolsonaro belum secara resmi mengakui hasilnya, meskipun kabinetnya telah memulai transisi, dengan Lula akan mengambil alih kursi kepresidenan pada 1 Januari.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: KTT G20 Dikhawatirkan Tak Akan Hasilkan Komunike Bersama
Presiden Brasil Jair Bolsonaro meminta pendukungnya membuka blokade jalan, setelah protes menuntut intervensi militer untuk membuatnya tetap berkuasa menimbulkan kekacauan di seluruh negeri.
Pemimpin sayap kanan itu masih belum secara terang-terangan mengakui kekalahan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Brasil, dan menyebut demonstrasi menentang hasil dari proses demokrasi adalah "sah".
Para pendukungnya berunjuk rasa di depan instalasi militer di kota-kota besar Brasil dan telah memblokade jalan raya di lebih dari setengah negara bagian negara itu.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Benjamin Netanyahu: Eks Kapten Pasukan Elite, Sosok Dominan dalam Sejarah Israel
Masuk hari ke-252 Serangan Rusia ke Ukraina, lima orang dilaporkan terluka di kota Vovchansk menyusul penembakan Rusia, menurut Oleh Synyehubov, gubernur wilayah Kharkiv yang berbatasan dengan Luhansk dan Donetsk di timur Ukraina.
Sementara itu, pemimpin Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang tidak diakui, Denis Pushilin, mengatakan bahwa pasukan pro-Rusia di Donetsk yang diduduki membuat beberapa keuntungan teritorial ke arah Vuhledar, menurut keterangan yang dikutip oleh agen RIA Novosti Rusia,
Layanan keamanan Rusia di Krimea mengklaim menggagalkan rencana sabotase pasokan energi di wilayah tersebut oleh dinas keamanan Ukraina, dan telah menahan seorang pria terkait rencana itu.