Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WWE Hentikan Penyeldikan atas Dugaan Pelanggaran Vince McMahon

Kompas.com - 03/11/2022, 19:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Yahoo News

LOS ANGELES, KOMPAS.com - World Wrestling Entertainment (WWE) mengatakan pada hari Rabu (2/11/2022) bahwa komite khusus yang menyelidiki dugaan pelanggaran dan pembayaran rahasia oleh mantan CEO Vince McMahon telah dibubarkan.

"Investigasi Komite Khusus sekarang selesai dan Komite Khusus telah dibubarkan," kata perusahaan itu dalam pengajuan sekuritas, dilansir dari Yahoo News.

“Manajemen bekerja sama dengan Direksi untuk melaksanakan rekomendasi Pansus terkait investigasi,” tambahnya.

Baca juga: Rayakan 20 Tahun Debut Jadi Pegulat WWE, John Cena Kembali Naik Ring

McMahon pensiun pada bulan Juli setelah WWE mengatakan dia telah membayar hampir 20 juta dollar untuk pengeluaran yang sebelumnya tidak tercatat.

McMahon masih merupakan pemegang saham terbesar di WWE, dan putrinya, Stephanie McMahon, adalah co-CEO.

"Tuan McMahon dapat secara efektif melakukan kontrol atas urusan kami, ”kata perusahaan itu dalam pengajuan hari Rabu.

Hampir 15 juta dollar AS dibayarkan untuk menyelesaikan tuduhan pelanggaran seksual terhadap McMahon dari empat wanita selama 16 tahun.

Dia juga membayar 5 juta dollar AS kepada yayasan Donald Trump yang sekarang sudah tidak berfungsi melalui sumbangan pada tahun 2007 dan 2009.

Baca juga: Sinopsis Escape The Undertaker, Petualangan Para Pegulat WWE

WWE, yang telah disebutkan sebagai target akuisisi potensial, telah menyarankan bahwa pembayaran sedang diselidiki oleh entitas lain.

Saham perusahaan, yang melaporkan peningkatan pendapatan kuartalan pada hari Rabu, telah melawan tren pasar yang lebih luas tahun ini.

Saham WWE pun naik 57 persen hingga penutupan Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com