Pemimpin Ukraina itu mengklaim bahwa Moskwa telah "memulai langkahnya" dengan menduduki pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, situs nuklir terbesar di Eropa yang Presiden Putin coba ubah menjadi milik Rusia.
Sekitar 500 tentara Rusia berada di pabrik itu, katanya, meskipun staf Ukraina masih mengoperasikannya.
"Dunia dapat segera menghentikan tindakan penjajah Rusia," kata presiden berusia 44 tahun itu sebagaimana dilansir BBC pada Jumat (7/10/2022).
"Dunia dapat menerapkan paket sanksi dalam kasus seperti itu dan melakukan segalanya untuk membuat mereka meninggalkan pembangkit listrik tenaga nuklir."
Diberdayakan oleh senjata canggih yang dipasok Barat, tentara Ukraina telah membuat kemajuan signifikan di timur dan selatan, merebut kembali kota-kota dan desa-desa bahkan di daerah-daerah yang diklaim Kremlin sekarang menjadi bagian dari Rusia.
Presiden Zelensky mengatakan pasukan Rusia melakukan "pertarungan yang cukup baik", tetapi Ukraina telah menerima senjata. "Saya tidak akan mengatakan kita memiliki cukup senjata sekarang" - tapi tentara masih termotivasi untuk maju.
Baca juga: Menhan Ukraina ke Tentara Rusia: Letakkan Senjata, Kalian Bisa Hidup dan Selamat
Kemunduran militer Rusia, yang sangat memalukan bagi Presiden Putin, dan telah memicu kritik yang tidak biasa terhadap militer negara itu.
Di tengah kerugian, Presiden Putin mengumumkan mobilisasi ratusan ribu tentara cadangan, yang menyebabkan protes anti-perang yang jarang terjadi di Rusia dan eksodus besar-besaran pria usia.
Presiden Zelensky pun mendesak orang Rusia untuk "berjuang untuk tubuh, hak dan jiwa Anda."
"Anak-anak yang dimobilisasi sekarang, mereka datang tanpa apa-apa. Tanpa senjata atau baju besi. Mereka dilemparkan ke sini seperti umpan meriam ... Jika mereka mau - baiklah, biarkan mereka datang, tetapi jika mereka adalah manusia dan berpikir bahwa ini adalah hidup mereka, mereka harus berjuang.
"Semua yang ditakuti Putin, dan itu bukan serangan nuklir, dia takut pada komunitasnya," katanya.
Putin, menurut Zelensky, takut pada rakyatnya karena hanya orang-orang itu yang mampu menggantikannya saat ini. “Singkirkan kekuatannya. Berikan pada orang lain."
Ditanya apakah Presiden Putin bisa tetap bertahan jika Ukraina pada akhirnya meraih kemenangan dalam perang, Zelensky menjawab: "Saya tidak peduli."
Baca juga: Saat Putin Beri Sinyal Sadar akan Kerugian Besar Rusia di Ukraina...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.