Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zelensky: Rusia Bersiap untuk Perang Nuklir, Dunia Harus Bertindak Sekarang

Kompas.com - 08/10/2022, 09:59 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan para pejabat Rusia mulai "mempersiapkan masyarakat mereka" untuk kemungkinan penggunaan senjata nuklir, tetapi menambahkan dia tidak yakin Rusia siap menggunakannya.

"Mereka mulai mempersiapkan masyarakat mereka. Itu sangat berbahaya,” kata Zelensky menggunakan bahasa Inggris dalam sebuah wawancara dengan BBC di kantor presiden di Kyiv.

"Mereka tidak siap untuk melakukannya, menggunakannya (senjata nuklir). Tetapi mereka mulai berkomunikasi. Mereka tidak tahu apakah akan menggunakannya atau tidak. Saya pikir berbahaya untuk membicarakannya."

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Ribuan Tentara Rusia Menyerah Lewat Hotline Ukraina | Fakta Tragedi Penembakan Massal Thailand

Meski demikian, menurut dia, orang-orang Rusia yang berkuasa masih menyukai kehidupan dan oleh karena itu risiko menggunakan senjata nuklir tidak begitu pasti seperti yang dikatakan beberapa ahli.

Pasalnya, penguasa di Rusia pun memahami “tidak ada jalan untuk berbalik kembali setelah menggunakan itu, tidak ke sejarah negara mereka atau ke diri mereka sendiri sebagai pribadi."

Pada kesempatan yang sama, Zelensky membantah telah menyerukan serangan ke Rusia selama acara online pada Kamis (6/10/2022), dengan mengatakan kata Ukraina yang dia gunakan telah disalahpahami.

"Anda harus menggunakan aksi pencegahan," katanya, merujuk pada sanksi, "bukan serangan."

Pemberitaan awal dari kata-katanya dikecam oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sebagai "seruan untuk memulai lagi perang dunia." Sementara Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan itu menunjukkan mengapa Rusia benar atas operasinya di Ukraina.

Menurut Zelensky, "mereka (Rusia) melakukan dengan cara mereka sendiri, bagaimana itu (penerjemahan yang salah) berguna bagi mereka, dan mulai menerjemahkannya ke arah lain."

Baca juga: Rangkuman Hari ke-226 Serangan Rusia ke Ukraina, Warga yang Takut Wajib Militer Lari ke Alaska, Penggunaan Drone Iran

Retorika nuklir

Dalam beberapa pekan terakhir, tentara Ukraina merebut kembali sebagian besar wilayah dalam serangan balasan yang berhasil memaksa pasukan Rusia meninggalkan posisi yang telah lama dipegang.

Dalam apa yang dilihat Kyiv sebagai tanggapan Moskwa atas kekalahannya, Presiden Vladimir Putin memaksa empat wilayah Ukraina yang diduduki sebagian menjadi wilayahnya.

Aneksasi, yang secara luas dianggap ilegal, telah menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan eskalasi dalam perang tujuh bulan itu.

Presiden Putin dan pejabat senior Rusia lainnya telah menggemakan soal senjata nuklir - mungkin senjata taktis yang lebih kecil - dapat digunakan untuk mempertahankan daerah-daerah itu, meskipun para pejabat Barat mengatakan tidak ada bukti bahwa Moskwa siap melakukannya.

Wawancara Presiden Ukraina terbaru terjadi beberapa jam setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa ancaman Rusia untuk menggunakan senjata nuklir telah membawa dunia lebih dekat ke "Armageddon" daripada kapan pun sejak Krisis Rudal Kuba selama Perang Dingin.

Seolah mengamini hal tersebut, Zelensky mengatakan tindakan diperlukan sekarang, karena ancaman Rusia adalah "risiko bagi seluruh planet".

Baca juga: Pemimpin Chechnya Kirim 3 Anaknya ke Garis Depan Perang Rusia-Ukraina

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com