Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Akui Ada Kekeliruan dalam Mobilisasi Parsial yang Picu Ribuan Warga Rusia Kabur

Kompas.com - 30/09/2022, 09:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui ada kekeliruan yang terjadi dalam pelaksanaan perintah mobilisasi parsial pasukan militer cadangan.

Dia pada Kamis (29/9/2022) menyerukan agar kekeliruan dalam mobilisasi militer Rusia yang sedang berlangsung untuk serangan di Ukraina itu dapat “diperbaiki".

Media Rusia dan jejaring sosial telah melaporkan kasus mobilisasi laki-laki lanjut usia (lansia), pelajar, hingga orang sakit.

Baca juga: Akhir Pekan Tersibuk Finlandia, 16.900 Orang Rusia Masuk Usai Pengumuman Mobilisasi Parsial

Penentangan terhadap gerakan tersebut juga diberitakan telah memicu protes dan ribuan warga Rusia kabur ke luar negeri.

"Mobilisasi ini menimbulkan banyak pertanyaan. Kita harus memperbaiki semua kekeliruan dan memastikan itu tidak terjadi lagi," kata Putin dalam konferensi video dengan dewan keamanannya yang disiarkan di televisi Rusia.

Putin mencontohkan ada kehadiran bapak-bapak dari keluarga besar, orang yang menderita penyakit berat, atau orang yang sangat tua dipanggil, meskipun kelompok-kelompok ini dikecualikan secara hukum.

"Jika ada kesalahan, itu harus diperbaiki dan mereka yang dipanggil tanpa alasan yang tepat harus dipulangkan," kata Putin, dilansir dari Kantor berita AFP.

Baca juga:

Pada Senin, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengakui ada "kekeliruan" dalam mobilisasi parsial Rusia, yang seharusnya difokuskan pada 300.000 tentara cadangan dengan pengalaman militer atau keterampilan yang berguna, seperti pengemudi truk.

Lebih dari 2.400 orang telah ditahan dalam demonstrasi menentang mobilisasi di Rusia sejak diumumkan pada 21 September, menurut organisasi OVD-Info.

Banyak orang Rusia juga memilih untuk melarikan diri dari negara itu, menyebabkan antrian besar di perbatasan Georgia, Kazakhstan, Mongolia, dan Finlandia.

Banyak penerbangan ke luar negeri dari Rusia juga telah dipesan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com