Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin ke Erdogan: Referendum di 4 Wilayah Ukraina Transparan dan Sesuai Hukum

Kompas.com - 30/09/2022, 08:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber TASS

MOSKWA, KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan panggilan telepon dengan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada Kamis (30/9/2022).

Dalam kesempatan itu, salah satu hal yang dibahas oleh keduanya adalah terkait agenda referendum Rusia di empat wilayah Ukraina untuk bergabung dengan Rusia.

Bicara kepada Erdogan, Putin menyebut referendum di Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, serta wilayah Kherson dan Zaporizhzhia berjalan secara transparan dan dilaksanakan sesuai dengan hukum internasional, termasuk Piagam PBB.

Baca juga: Ukraina Terkini: Putin Akui Kemerdekaan 2 Wilayah Ukraina, Zaporizhzhia dan Kherson

Isi pembicaraan Putin dan Erdogan itu dikemukakan oleh Kantor Pers Kremlin.

"Vladimir Putin memberi tahu (Erdogan) tentang hasil referendum yang berlangsung pada tanggal 23-27 September. Ditekankan bahwa pemungutan suara berlangsung secara transparan, sepenuhnya sesuai dengan norma dan prinsip hukum internasional," ungkap Kantor Pers Kremlin, dikutip dari Kantor berita Rusia, TASS.

Putin menyebut penduduk di empat wilayah Ukraina itu sedang menjalankan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri sesuai dengan Piagam PBB, Kovenan Internasional 1966 tentang hak asasi manusia dan Undang-Undang Terakhir Helsinki 1975.

Pejabat pro-Rusia di wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia telah mengadakan referendum tentang aksesi ke Rusia pada 23 dan 27 September.

Di keempat entitas, sebagian besar pemilih diklaim memilih aksesi ke Rusia.

Baca juga:

Putin sendiri dilaporkan telah menandatangi dekrit yang mengakui kemerdekaan wilayah Kherson dan Zaporizhzhia di Ukraina pada Kamis malam.

Menurut dokumen tersebut, keputusan presiden Rusia didasarkan pada tiga hal.

Ini termasuk:

  • Prinsip-prinsip universal dan norma-norma hukum internasional
  • Pengakuan dan penegasakan prinsip kesetaraan dan penentuan nasib sendiri orang-orang yang diabadikan oleh Piagam PBB
  • Berkaitan dengan kehendak orang-orang yang dinyatakan dalam sebuah referendum

Baca juga: Pipa Gas Rusia Nord Stream Bocor 4 Titik di Laut Baltik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com