Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xi Jinping Akhirnya Muncul ke Publik di Tengah Rumor Liar Kudeta

Kompas.com - 28/09/2022, 11:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com – Presiden China Xi Jinping muncul dan diliput televisi pemerintah pada Selasa (27/9/2022) di tengah rumor tak berdasar mengenai situasi politik di negara tersebut.

Pada Sabtu (24/9/2022), jagad media sosial dihebohkan oleh rumor liar tak berdasar mengenai Xi Jinping ada di tahanan rumah dan kudeta militer.

Namun, sebagian besar pakar China menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda kudeta di China di tengah rumor liar yang beredar di media sosial.

Baca juga: Soal Rumor Liar Kudeta Militer terhadap Xi Jinping, Ini Tanggapan Pakar China

Pada Selasa, Xi Jinping diliput media pemerintah mengunjungi pameran di Aula Pameran Beijing dengan tema Melangkah Maju ke Era Baru.

Dalam kunjungan tersebut, Xi Jinping didampingi oleh Perdana Menteri China Li Keqiang dan para pemimpin tinggi lainnya, sebagaimana dilansir AP.

Xi Jinping melihat beberapa pajangan dan mengomentari kemajuan ekonomi China selama dekade terakhir.

Kunjungan itu adalah penampilan pertama Xi Jinping di televisi sejak dia kembali dari KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) beberapa waktu lalu.

Baca juga: Di Balik Isu Kudeta Militer China dan Xi Jinping dalam Tahanan Rumah

Di bawah peraturan pandemi China, Xi Jinping diwajibkan menjalani karantina selama sepekan setelah tiba di “Negeri Panda”.

Rumor kudeta di China muncul beberapa pekan karena Xi Jinping tidak muncul ke publik beberapa hari sebelum diadakannya kongres partai.

Pakar politik China Kerry Brown mengaku sangat skeptis bahwa ada hal lain yang perlu “dibaca” dalam ketidakhadiran Xi Jinping yang cenderung singkat.

“Saya kira jika ada ketidakpuasan mendalam dengan kepemimpinan Xi di kalangan elite, kita akan melihat setidaknya sedikit bukti,” kata Brown, profesor Studi China dan Direktur Institut Lau China di King's College London.

Baca juga: Xi dan Putin Bahas Kerja Sama hingga Ukraina di KTT Keamanan

“Dan saya tidak berpikir kita telah melihat banyak bukti tentang itu,” sambung Kerry.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, seorang pakar China Aadil Brar mencatat bahwa Xi kemungkinan menjalani karantina setelah kembali dari KTT SCO.

Melalui Twitter, Senin (26/9/2022), Brar menggarisbawahi bahwa rumor kudeta militer terhadap Xi tidak benar.

Dia juga mencatat bahwa desas-desus mengenai kudeta militer terhadap Xi berasal dari media luar China.

Baca juga: Xi Jinping Melewatkan Makan Malam dengan Putin, Ini Alasannya

Sementara itu, jurnalis CNN Zakka Jacob menyoroti bahwa Xi memiliki kekuasaan institusional yang kuat atas China yang membuat kudeta tidak mungkin terjadi.

“Banyak desas-desus tentang kudeta militer di China. Sejauh ini tidak ada yang kredibel,” kata Jacob, yang merupakan Managing Editor CNN-News18.

Dia menambahkan, kudeta militer tidak mungkin terjadi di China karena Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) berada di bawah Komisi Militer Pusat (CMC).

“Xi, sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis mengepalai CMC. Tentara adalah milik partai, bukan pemerintah,” ucap Jacob dalam twit-nya.

Baca juga: Kepada Putin, Xi Sampaikan China Siap Kerja Bareng Rusia Selaku Kekuatan Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com