Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Rumor Liar Kudeta Militer terhadap Xi Jinping, Ini Tanggapan Pakar China

Kompas.com - 26/09/2022, 08:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com – Jagad media sosial dihebohkan oleh rumor liar tak berdasar mengenai Presiden China Xi Jinping ada di tahanan rumah dan kudeta militer, Sabtu (24/9/2022).

Rumor tersebut mencatut nama Li Qiaoming, seorang jenderal Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).

Selain itu, muncul kabar bahwa tidak ada penerbangan di atas Daerah Otonomi Tibet pada Sabtu.

Baca juga: Indonesia Bukukan Transaksi Rp 23,3 Triliun dalam Pameran China-ASEAN

Meski demikian, sebagian besar pakar China menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda kudeta di China di tengah rumor liar yang beredar di media sosial.

Dilansir Outlook India, seorang pakar China Aadil Brar mencatat bahwa Xi kemungkinan menjalani karantina setelah kembali dari KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO).

Melalui Twitter, Senin (26/9/2022), Brar menggarisbawahi bahwa rumor kudeta militer terhadap Xi tidak benar.

Dia juga mencatat bahwa desas-desus mengenai kudeta militer terhadap Xi berasal dari media luar China.

Baca juga: China Bangun Teleskop Radio Terbesar di Dunia yang Bisa Digerakkan, Lampaui Punya AS

Brar juga membagikan data penerbangan yang menunjukkan tidak ada gangguan terhadap layanan penerbangan di sana.

Dia juga membagikan visual briefing publik oleh pejabat senior China, menunjukkan bahwa pemerintah berfungsi normal.

Sementara itu, jurnalis CNN Zakka Jacob menyoroti bahwa Xi memiliki kekuasaan institusional yang kuat atas China yang membuat kudeta tidak mungkin terjadi.

“Banyak desas-desus tentang kudeta militer di China. Sejauh ini tidak ada yang kredibel,” kata Jacob, yang merupakan Managing Editor CNN-News18.

Baca juga: Di Balik Isu Kudeta Militer China dan Xi Jinping dalam Tahanan Rumah

Dia menambahkan, kudeta militer tidak mungkin terjadi di China karena PLA berada di bawah Komisi Militer Pusat (CMC).

“Xi, sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis mengepalai CMC. Tentara adalah milik partai, bukan pemerintah,” ucap Jacob dalam twit-nya.

Jacob berujar, jika kudeta benar-benar terjadi, kemungkinan akan berasal dari partai, bukan militer.

Baca juga: Mantan Wakil Menteri Keamanan China Dipenjara Seumur Hidup karena Suap

“Analis di India cenderung memikirkan PLA seperti Angkatan Darat Pakistan atau junta Burma (Myanmar). Struktur PLA bukan seperti itu,” ujar Jacob.

Media yang berbasis di Hong Kong, South China Morning Post, sama sekali tidak melaporkan tentang kudeta atau pergolakan politik di China.

Media tersebut tidak sedikit pun mengangkat rumor liar mengenai kudeta militer di China.

Baca juga: Sebut China Kekuatan Besar, Australia Ingin Perbaiki Hubungan dengan Beijing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com