Inggris Krisis Tenaga Kerja, Skema Visa Bakal Ditinjau Besar-besaran

LONDON, KOMPAS.com – Perdana Menteri Inggris Liz Truss akan meluncurkan tinjauan besar-besaran terhadap sistem visa negara itu.

Langkah tersebut diambil untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja yang akut di industri-industri utama, Financial Times melaporkan pada Minggu (25/9/2022).

Truss bakal menentang beberapa rekan kabinet anti-imigrasi untuk memuluskan tinjauan itu, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Inggris: Pengumuman Mobilisasi Parsial Putin Harus Direspons Serius

Upaya itu diambil untuk memungkinkan industri tertentu untuk mendatangkan lebih banyak tenaga kerja, contohnya insinyur telekomunikasi, dari luar negeri.

Tinjauan yang akan dilakukan kemungkinan juga membahas pelonggaran persyaratan berbicara Bahasa Inggris di beberapa sektor, guna memungkinkan lebih banyak pekerja asing masuk ke negara itu.

Menteri Keuangan Inggris Kwasi Kwarteng ditanya BBC mengenai gagasan kemungkinan pelonggaran aturan imigrasi.

Baca juga: Perdana Menteri Kanada Ungkap Alasan Memilih Tetap Menjadi Persemakmuran Inggris

“Ini bukan tentang aturan yang melonggarkan. Inti dari perdebatan Brexit jika kita ingin turun di sana adalah kita perlu mengontrol imigrasi di cara yang berhasil untuk Inggris,” kata Kwarteng.

Kwarteng menambahkan, Menteri Dalam Negeri Inggris akan menyampaikan pembaruan dalam beberapa pekan mendatang.

“Menteri Dalam Negeri akan membuat pernyataan dalam beberapa pekan ke depan. Tapi kita harus menumbuhkan ekonomi ini,” ucap Kwarteng.

Baca juga: Pria Inggris Teler Semalaman, Kunjungi 67 Pub dan Minum dalam 17 Jam

Truss, yang baru menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris awal bulan ini, mengatakan bahwa dia siap untuk mengambil keputusan yang tidak populer.

Langkah tersebut akan dia tempuh karena pemerintah berusaha untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.

Financial Times dalam laporannya juga menyebutkan bahwa Pemerintah Inggris akan mengangkat batas pekerja musiman dari luar negeri yang bekerja di pertanian.

Baca juga: Raja Charles Berterima Kasih kepada Rakyat Inggris dan Orang-orang di Seluruh Dunia